Jakarta, Propertytimes.id – Perusahaan semen PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) menunda beberapa investasi pengembangan atau proyek infrastruktur akibat dampak dari pandemi Covid-19 dan berimbas pada penurunan ekonomi nasional. Sehingga saat ini perusahaan akan menunggu realisasi proyek infrastruktur yang dibiayai pemerintah melalui APBN dan APBD. Serta investasi saat ini untuk pembebasan lahan penambangan batu kapur di kawasan Ogan Komering Ulu (OKU) sekitar Rp64 miliar.
Adapun rencana investasi pengembangan perusahaan lainnya yakni pembebasan lahan untuk pengembangan tambang Pabrik Baturaja II dan saat ini sudah mencapai 78%. Bahkan terhitung dari bulan Maret 2020 permintaan semen mengalami penurunan di pasar perusahaan. Serta proyek-proyek utama mereka di infrastruktur maupun properti tersendat akibat aturan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB). Akibatnya penjualan di semester I-2020 menurun 19 persen dibanding tahun sebelumnya pada semester yang sama.
“Dampak besar karena penerapan PSBB sehingga banyak proyek infrastruktur dan properti ditahan dan berdampak pada penjualan semen kita di dua sektor tersebut,” ujar Direktur Utama Semen Baturaja Jobi Triananda Hasjim dalam konferensi pers Pubex Live, Senin (24/8/2020).
Sementara strategi yang telah disiapkan Semen Baturaja agar penjualan di tahun 2020 tidak memburuk yakni mengembangkan produk turunan mortar dan white clay. Fasilitas dua unit untuk memproduksi white clay pun dilakukan untuk memenuhi target 50.000 ton sesuai kontrak penjualan yang telah ditandatangani dengan Pupuk Sriwijaya (Pusri).
Produk ini nantinya dipasarkan dalam lima jenis yakni acian, pasangan bata ringan, perekat keramik, pasangan bata dan plesteran, dan acian putih. Pada semester I-2020 realisasi penjualan white clay mencapai 7% dari target atau 15.828 ton. Jobi optimis bahwa perseroan dapat memenuhi target penjualan white clay di tahun ini seiring kesiapan fasilitas produksi.
Penjualan di semester I-2020 Semen Baturaja telah tercatat sebesar 84% tercapai atau 746.612 ton. “Pencapaian volume penjualan ini sudah cukup baik apabila melihat dampak dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan menurunnya permintaan semen secara signifikan di hampir seluruh wilayah perseroan,” tutur Jobi.
Ia berharap agar perusahaan di semester II-2020 akan mendapatkan penjualan yang lebih baik. Serta adanya proyek infrastruktur yang akan digarap pemerintah daerah setempat sehingga bisa mendukung penjualan di tahun ini. Semen Baturaja juga tengah memfokuskan penambahan produk beton serta ekspansi penjualan ke wilayah Sumatera Bagian Selatan, Kalimantan, dan Riau.
“Perusahaan akan melakukan pengiriman perdana semen ke Kota Pontianak, Kalimatan Barat sebanyak 2.250 ton hingga Juli 2020. Semen Baturaja juga telah melakukan sejumlah persiapan untuk segera memasuki pasar di Provinsi Riau,” jelas Jobi. SA