Texas, Propertytimes.id – Pengusaha properti asal Texas yang dikenal sebagai developer Lipstick Tower di Manhattan dan Houston, Gerald Hines, dilaporkan meninggal dunia di usianya yang ke 95 tahun pada hari Minggu (23/8/2020) lalu. Hines meninggalkan seorang istri bernama Barbara, 4 orang anak, 15 cucu, dan 1 cicit.
Gerald juga dikenal sebagai pendiri perusahaan Hines yang turut mengembangkan menara Goldman Sachs Group Inc.’s Jersery City dan menara Salesforce di San Fransisco. Perusahaannya telah mengantongi sekitar Rp194 triliun atau US$ 133 miliar dalam kepemilikan properti dan aset manajemen pada akhir 2019, termasuk portofolio properti yang tersebar pada 225 kota di 25 negara dengan 4.800 karyawan. Hines beserta keluarganya juga telah mengumpulkan aset kekayaan bersih sekitar Rp29,2 triliun atau US$ 2 miliar dikutip dari Bloomberg Billionaires Index. John Guess yang merupakan Presiden Guess Group Inc di Houston mengatakan, perusahaan Hines selalu berada di peringkat antara 10 perusahaan real estat terbaik di dunia.
Pengusaha properti dengan nama lengkap Gerald D. Hines ini lahir pada 15 Agustus 1925 di Gary, Indiana. Ia lulus dari Universitas Purdue pada tahun 1948 dengan meraih gelar sarjana di bidang teknik mesin. Semasa hidup Hines sangat dihormati sebagai seorang visioner dalam industri real estat atau properti komersial. Pada tahun 1957 ia mengubah perusahaan rintisan wirausaha yang didirikan di Houston menjadi perusahaan internasional karena telah mengembangkan, memiliki, dan mengelola beberapa arsitektur terkenal di lima benua.
Sepanjang karir Hines telah bekerja sama dengan berbagai arsitek terkenal seperti Lird Norman Foster, Bruce Graham dan David M Child of SOM, Gyoba Obata, Philip Johnson dan John Burgee, Cesar Pelli, dan masih banyak lagi. Adapun perusahaan Hines telah mengembangkan lebih dari 907 proyek di seluruh dunia termasuk 100 gedung dengan ketinggian lebih dari 25 lantai. Antara lain menara perkantoran di Texas, Kentucky, New Jersey, Oklahoma, dan Italia. Kemudian dari tahun 1996 hingga 2010 Hines menjadikan London sebagai pusat kantornya dan mengalihkan jabatan sebagai presiden oleh putranya bernama Jeffrey C. Hines.
Hines dianggap perhatian terhadap arsitektur, tidak hanya menjadikannya sebagai profesi tetapi juga untuk urbanisme dan memperhatikan kualitas bangunan untuk masyarakat. Kepemimpinannya diakui oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, US Green Building Council, dan Global Green USA. SA