Jakarta, Propertytimes.id – Platform properti Pinhome kembali menghadirkan data terbaru dari Pinhome Home Value Index (PHVI) dan Pinhome Home Rental Index (PHRI) sebagai acuan bagi masyarakat mengenai harga jual dan harga sewa rumah. Data yang dirilis untuk kuartal keempat tahun 2024 ini menunjukkan adanya pertumbuhan signifikan di pasar properti di berbagai kota, termasuk Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.
Berdasarkan laporan tersebut, harga jual rumah di Kabupaten Tangerang mengalami kenaikan hampir di semua tipe, khususnya untuk rumah dengan tipe lebih kecil atau sama dengan 54 yang meningkat sebesar 8%. Peningkatan ini diperkirakan terkait dengan status BSD yang kini menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi dan mendorong pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut. Sementara itu, di Kota Tangerang, harga jual rumah untuk tipe yang sama tercatat melonjak hingga 19%. Kenaikan ini diduga berkaitan dengan dimulainya pembangunan Jalan Tol Kataraja yang menghubungkan Kamal, Teluk Naga, Rajeg, dan Balaraja.
BACA JUGA: Harga Rumah di Depok Naik Paling Tinggi, Tangerang dan Bekasi Justru Menurun
Dayu Dara Permata, CEO & Founder Pinhome, menyatakan bahwa tren kenaikan harga jual saat ini merupakan peluang bagi calon pembeli untuk lebih bijak dalam mengambil keputusan. “Ini saatnya untuk lebih mengedukasi diri, menggali pilihan yang ada, dan memanfaatkan teknologi untuk mengakses informasi yang lebih transparan dan akurat,” ungkap Dara.
Dara juga memberikan peringatan bagi para penjual untuk menetapkan harga yang kompetitif dan menciptakan pengalaman positif bagi calon pembeli. “Memberikan informasi yang transparan adalah kunci untuk mempercepat transaksi. Pertimbangkan juga penawaran insentif menarik dan pemanfaatan teknologi untuk memperluas pasar,” tambahnya.
BACA JUGA: Survei BI Indikasikan Harga Rumah Tumbuh Melambat di Triwulan III 2024
Sementara itu, di Jakarta, terdapat kecenderungan pasar yang lebih kompetitif, terutama di wilayah yang mengalami penurunan, seperti Jakarta Utara dan Pusat. “Berbeda dengan kota lain, area Jakarta pada kuartal 4 tahun 2024 cenderung mengalami ketahanan pasar atau bahkan penurunan harga jual. Peningkatan inventori yang lebih pesat dari permintaan diduga menjadi salah satu penyebabnya,” jelas Dara.
Dara menambahkan, sejalan dengan tren harga jual yang sedang naik, menyewa bisa menjadi opsi sekaligus langkah awal kepemilikan properti. “Kumpulkan pengetahuan, persiapkan anggaran, dan gunakan aplikasi properti sebagai jalan menuju rumah impian,” pungkasnya.