Jakarta, propertytimes.id – Cushman and Wakefield Indonesia melaporkan riset pasokan pra-penjualan kondominium di daerah Jakarta masih stagnan atau tetap sejumlah 184.167 unit dengan tidak adanya peluncuran proyek baru di kuartal II/2020. Adapun konstruksi kondominium sebanyak 4.369 unit pada 9 proyek telah selesai di kuartal kedua, sehingga total pasokan yang telah selesai di tahun 2020 hingga kuartal ini menjadi 7.735 unit. Jumlah tersebut menurun sebanyak 56% year on year (YoY) dibandingkan kuartal II/2019 yang telah selesai sebanyak 17.504 unit.
Setelah relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemprov Jakarta di pertengahan Juni sebagai transisi ke masa kenormalan baru, beberapa proyek mulai melanjutkan konstruksi meski dengan pekerja yang masih terbatas untuk mengikuti jadwal serah terima tepat waktu.
Sementara tingkat serapan bersih di kuartal II/2020 mengalami penurunan yakni tercatat 3.318 unit atau turun 12,6% dari kuartal sebelumnya. Hasil tersebut datang dari penjualan yang diinisiasi bulan Januari dan Februari 2020. Sebaliknya untuk tingkat pra-penjualan mengalami peningkatan pada kuartal ini yakni dari 61,1% ke 61,3%.
Sementara tingkat kekosongan kondominium tidak mengalami perubahan besar pada 49,7%. Beberapa penghuni ekspatriat yang kembali ke negara asalnya pada kuartal lalu pun telah kembali ke Indonesia untuk bekerja di kantor mereka yang mulai buka. Sedangkan di sisi lain, pelajar yang menghuni di unit kondominium masih belum kembali karena sekolah atau universitas masih tutup dan diperkirakan hingga awal tahun depan.
Untuk harga kondominium di daerah Jakarta dan sekitarnya sendiri masih menunjukkan pertumbuhan 2,9% YoY pada akhir kuartal II/2020, meski angka tersebut lebih rendah dibanding kuartal pertama yakni 3,4%. Sedangkan harga kondominium yang mengalami peningkatan hanya berada di area CBD sebanyak 0,2% secara kuartal-ke-kuartal (QoQ) ke Rp53,9 juta/m2. Sementara tidak ada pergerakan harga yang tercatat baik di lokasi primer dan sekunder.
“Harga unit kondominium pada area CBD mengalami sedikit peningkatan pada kuartal ini. Hal ini didorong oleh penjualan unit-unit segmen atas yang dilakukan oleh pembeli end users sebelum pandemi di Januari dan Februari,” ungkap Executive Director Cushman and Wakefield Indonesia Lini Djafar.
Lini juga mengatakan bahwa secara umum tidak ada pergerakan harga pada pasar kondominium di Jakarta. Peluncuran proyek pra-penjualan baru hanya akan berlanjut pada transmisi Covid-19 serta lebih terkontrol ata saat ekonomi telah stabil.
Dalam masa kenormalan baru sekarang, pengembang mulai membuka kembali kantor pemasaran dan lokasi proyek mereka dengan mengikuti protokol kesehatan kepada calon pembeli namun tetap membatasi akses dan pengunjung. Juga menutup beberapa fasilitas komunal di lapangan dan melarang aktivitas fit-out unit untuk mengurangi resiko penyebaran Covid-19. Untuk mendorong penjualan, para pengembang saat ini mayoritas telah menawarkan berbagai kemudahan pembayaran dengan cicilan down payment (DP) yang lebih lama. SA