Jakarta, Propertytimes.id – Di tengah harapan akan pemulihan ekonomi, pasar properti residensial Indonesia masih menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Laporan terbaru Bank Indonesia (BI) melalui Survei Harga Properti Residensial (SHPR) untuk kuartal I-2025 mengungkapkan bahwa penjualan rumah di pasar primer hanya tumbuh 0,73 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), setelah sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 15,09 persen pada kuartal IV-2024.
Kenaikan penjualan ini didorong oleh lonjakan permintaan pada rumah tipe kecil yang tumbuh 21,75 persen (yoy). Namun, segmen rumah tipe menengah dan besar masih mengalami tekanan, masing-masing turun 35,76 persen dan 11,69 persen (yoy).
BACA JUGA: Bank Indonesia Perkuat Stabilisasi Nilai Tukar Akibat Tekanan Global
Dari sisi harga, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) mencatat pertumbuhan sebesar 1,07 persen (yoy) pada kuartal I-2025, lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan 1,39 persen pada kuartal sebelumnya. Perlambatan ini mencerminkan kehati-hatian pasar dalam merespons dinamika ekonomi dan kebijakan moneter.
Sementara itu, dari sisi pembiayaan, mayoritas pengembang masih mengandalkan dana internal, dengan proporsi mencapai 77,28 persen. Hanya sebagian kecil yang menggunakan pinjaman bank atau pembayaran dari konsumen sebagai sumber pendanaan.
Bagi konsumen, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tetap menjadi pilihan utama dalam pembelian properti residensial, dengan pangsa sebesar 70,68 persen. Namun, suku bunga KPR yang relatif tinggi dan persyaratan uang muka yang ketat masih menjadi kendala bagi sebagian calon pembeli.
Secara geografis, pembangunan properti residensial masih terpusat di wilayah Jawa, khususnya Jabodebek-Banten, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Wilayah-wilayah ini mencatat kontribusi tertinggi terhadap pembangunan rumah, terutama di segmen rumah kecil.
Meskipun demikian, pelaku industri tetap optimis terhadap prospek pasar properti residensial. Ekspektasi penjualan dan harga rumah untuk kuartal II-2025 menunjukkan tren positif, didorong oleh harapan perbaikan kondisi ekonomi dan stimulus kebijakan dari pemerintah.