Jakarta, Propertytimes.id – Emiten properti PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) berhasil mencatatkan kinerja keuangan positif. Sepanjang tahun 2024, emiten dengan kode emiten CBDK ini berhasil mencapai pendapatan sebesar Rp2,2 triliun, atau tumbuh 15,13% dibandingkan dengan pendapatan tahun 2023 sebesar Rp1,9 triliun.
Segmen penjualan tanah dan bangunan menjadi kontributor utama dengan nilai mencapai Rp2,24 triliun, diikuti oleh segmen lainnya yang menyumbang Rp6,17 miliar, serta segmen sewa lahan yang mencatatkan pendapatan sebesar Rp1 miliar.
Keberhasilan ini juga tercermin pada peningkatan laba komprehensif yang diatribusikan kepada perusahaan, yang tumbuh sebesar 60% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2024, CBDK juga membukukan laba komprehensif yang diatribusikan sebesar Rp925 miliar, meningkat dari pencapaian 2023 sebesar Rp579 miliar.
BACA JUGA: 7 Emiten Properti dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar di Indonesia
Sebagai anak usaha dari PT Pantai Indah Kapuk 2 Tbk (PANI), yang diprakarsai oleh Agung Sedayu Group bersama Salim Group, CBDK fokus pada pengembangan properti di kawasan strategis Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2). Dalam portofolio proyeknya, CBDK sedang mengembangkan sejumlah area, termasuk pusat bisnis (CBD), perkantoran, residensial, produk komersial, dan kavling komersial.
Salah satu proyek unggulan yang tengah dibangun adalah Nusantara International Convention and Exhibition (NICE), yang diharapkan menjadi kontributor utama bagi pendapatan berulang CBDK dan direncanakan akan mulai beroperasi secara bertahap pada Oktober 2025 mendatang.
Presiden Direktur CBDK, Steven Kusumo, menyampaikan bahwa pertumbuhan makroekonomi Indonesia yang mencapai 5,03% pada 2024 turut mendorong peningkatan permintaan di kawasan bisnis. Saat ini, CBDK memiliki total luas bank tanah sebesar 698 hektare. “Peningkatan ini selaras dengan strategi CBDK dalam mengembangkan berbagai fasilitas pendukung di PIK2, terutama di kawasan distrik bisnis,” ujarnya dalam keterbukaan informasi pada Selasa (4/3).
Diketahui, CBDK resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 13 Januari 2025, dengan melepaskan 566.894.500 lembar saham biasa atas nama, yang setara dengan 10 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor, dengan nilai nominal Rp20 per saham dan harga perdana Rp4.060 per lembar saham. Sejak IPO, harga saham CBDK terus berfluktuasi, sempat melonjak tajam namun juga menurun, dan hingga kini bertengger di posisi Rp6.850 per saham.
Dalam perencanaan jangka panjang, CBDK memiliki tujuan strategis untuk membangun NICE sebagai bagian dari sektor Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibition (MICE), yang akan melengkapi ekosistem di CBD PIK2. Dengan luas lahan sekitar 735 hektare yang siap dipasarkan dan total aset tercatat mencapai Rp18,5 triliun, proyek NICE dibangun di atas lahan seluas ±40 hektare dan dirancang untuk menjadi elemen strategis dalam melengkapi ekosistem CBD PIK2, dengan area pusat konvensi dan pameran seluas sekitar 120 ribu meter persegi.