Cikarang, Propertytimes.id – Emiten properti PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) membukukan kinerja impresif pada kuartal I 2025 dengan mencatatkan lonjakan laba periode berjalan sebesar 139% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Perusahaan mencatat laba bersih sebesar Rp142,8 miliar, naik signifikan dari Rp59,6 miliar pada kuartal I 2024.
Lonjakan laba tersebut ditopang oleh pendapatan yang meningkat menjadi Rp1,09 triliun, hampir tiga kali lipat dari pencapaian tahun lalu sebesar Rp425,1 miliar. Setelah dikurangi beban pajak final sebesar Rp24,4 miliar, pendapatan neto tercatat sebesar Rp1,07 triliun.
Kuatnya pertumbuhan pendapatan membawa laba bruto perusahaan naik menjadi Rp258 miliar, dari sebelumnya Rp148,5 miliar. Di sisi lain, Lippo Cikarang juga mencatatkan efisiensi beban usaha yang menyusut dari Rp68,6 miliar menjadi Rp120,1 miliar meskipun secara nominal naik, mengingat lonjakan pendapatan yang jauh lebih besar.
BACA JUGA: Lippo Pastikan Komitmen Penyelesaian Kewajiban Konsumen Meikarta, Target Rampung Juli 2027
Dari sisi operasional, laba usaha meningkat menjadi Rp147,2 miliar, atau tumbuh sekitar 51% dari Rp97,7 miliar pada kuartal I 2024. Selain itu, perusahaan juga mencatatkan pendapatan keuangan bersih sebesar Rp6,3 miliar, berbalik dari rugi keuangan bersih Rp30,2 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Setelah dikurangi beban pajak penghasilan sebesar Rp11,6 miliar, Lippo Cikarang mengantongi laba bersih Rp142,8 miliar, dengan laba per saham dasar meningkat dari Rp22 menjadi Rp53 per lembar saham.
Meski demikian, penghasilan komprehensif lain mencatat rugi sebesar Rp5,5 miliar akibat penyesuaian nilai wajar aset keuangan, sedikit lebih rendah dibanding rugi Rp7,1 miliar tahun lalu. Alhasil, total laba komprehensif periode berjalan mencapai Rp137,3 miliar, tumbuh 161% dari Rp52,6 miliar pada kuartal I 2024.
Kinerja solid ini menunjukkan pemulihan signifikan dalam operasional dan portofolio proyek properti Lippo Cikarang seiring meningkatnya aktivitas bisnis dan permintaan pasar di kawasan industri dan hunian yang mereka kelola.