Jakarta, Propertytimes.id – Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) pada Kamis, 15 Mei 2025, di Soho Capital, Podomoro City, Jakarta. Rapat ini berlangsung secara hybrid melalui sistem eASY.KSEI dan dihadiri pemegang saham mewakili 90,32% dari total saham dengan hak suara sah.
Dilansir dari keterbukaan informasi BEI, dalam RUPS Tahunan 2025 ini, pemegang saham APLN menyetujui lima agenda utama, termasuk pengesahan laporan keuangan 2024, penggunaan laba bersih, penunjukan auditor eksternal, perubahan jajaran direksi, serta penetapan remunerasi manajemen.
APLN mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp633,86 miliar untuk tahun buku 2024. Dari jumlah tersebut, Rp5 miliar dialokasikan sebagai cadangan wajib sesuai ketentuan UU Perseroan Terbatas, sedangkan sisanya, yakni Rp628,86 miliar, diputuskan untuk ditahan dan dibukukan sebagai saldo laba guna mendukung ekspansi usaha. Dengan demikian, RUPS 2025 memutuskan tidak membagikan dividen tunai kepada pemegang saham.
BACA JUGA: Agung Podomoro Land Beri Penjelasan atas Transaksi Saham yang Melonjak
Para pemegang saham juga menyetujui pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan konsolidasian tahun buku 2025. Penunjukan dilakukan dengan mempertimbangkan rekomendasi Komite Audit dan tetap mengacu pada peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
RUPS turut mengesahkan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris. Salah satu keputusan penting adalah pengunduran diri Bapak Anak Agung Mas Wirajaya dari jabatan Direktur. Adapun nama-nama direksi dan komisaris lainnya yang hadir, antara lain Direktur Utama Bacelius Ruru, Wakil Direktur Utama Noer Indradjaja, serta Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Letjen TNI (Purn) Sofian Effendi.
Keputusan menahan laba bersih tahun 2024 mencerminkan fokus APLN dalam memperkuat struktur permodalan dan menjaga likuiditas di tengah tantangan industri properti yang masih dinamis. Emiten ini tengah memperkuat lini proyek eksisting dan pengembangan kawasan terpadu yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Medan, hingga Balikpapan.