Jakarta, Propertytimes.id – Dalam upaya mengatasi krisis perumahan di Indonesia, Qatar akan memulai pembangunan 1 juta unit apartemen pada April 2025. Proyek ini merupakan bagian dari komitmen Qatar untuk mendukung program tiga juta rumah yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia.
Kepala Tim Satuan Tugas Perumahan, Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan bahwa investasi Qatar untuk fase pertama proyek ini diperkirakan mencapai antara $18 miliar hingga $20 miliar, atau sekitar Rp295 triliun hingga Rp328 triliun. “Proyek pertama akan dimulai pada bulan April, setelah Idul Fitri. Investor dari Qatar membawa modal untuk membangun 1 juta apartemen,” ujar Hashim dalam konferensi pers, Rabu (8/1) lalu.
Perjanjian kerja sama untuk proyek ini telah ditandatangani pada 8 Januari di Istana Merdeka, Jakarta, oleh Menteri Perumahan Maruarar Sirait dan Sheikh Abdulaziz Al Thani dari Qatar’s Qilaa International Group. Selain fase awal, Qatar berencana untuk memperluas investasinya untuk mendanai pembangunan antara 3 hingga 5 juta rumah dan apartemen di kawasan perkotaan maupun pedesaan.
Lebih lanjut, investasi dari Abu Dhabi melalui Mubadala Investment Company juga diharapkan untuk berkontribusi dalam pembangunan 1 juta unit apartemen, yang akan semakin memperkuat partisipasi asing dalam program ini. Hashim menyatakan bahwa minat dari investor internasional terus tumbuh, dengan negara-negara seperti India, Singapura, dan Turki juga menunjukkan keinginan untuk berinvestasi di sektor perumahan Indonesia.
Pemerintah Indonesia juga menawarkan lahan milik negara yang tidak terpakai kepada investor, termasuk properti yang dikelola oleh operator kereta api Kereta Api Indonesia, pengembang perumahan Perumnas, perusahaan konstruksi PTPP, serta Kementerian Keuangan dan Sekretariat Negara. Lahan-lahan ini, yang sebagian besar terletak di kawasan perkotaan, akan disurvei oleh perwakilan Qatar untuk menentukan lokasi pengembangan awal.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto menargetkan pembangunan 2 juta rumah di desa dan 1 juta di kota setiap tahunnya sebagai bagian dari upayanya untuk mengurangi backlog perumahan Indonesia yang saat ini mencapai 12,7 juta unit. Dukungan Qatar dan partisipasi investor asing ini diharapkan dapat mempercepat realisasi program perumahan dan memberikan solusi nyata bagi masyarakat Indonesia yang membutuhkan tempat tinggal layak.