Jakarta, Propertytimes.id – Emiten properti PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) berupaya meningkatkan kinerja keuangan melalui restrukturisasi utang dan renovasi hotel. Langkah ini diambil sebagai respons atas permintaan penjelasan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait kinerja perseroan.
Dalam surat tanggapan yang disampaikan kepada BEI sebagaimana dilansir dari keterbukaan informasi BEI, Jumat (28/2) lalu, manajemen CLAY menjelaskan bahwa perseroan telah melakukan restrukturisasi pinjaman ke BRI yang berdampak pada penurunan suku bunga dari 9% menjadi 7%. Selain itu, perseroan juga berencana untuk melakukan renovasi kamar Hotel The Stones pada tahun 2025 guna menyesuaikan dengan tren pasar dan menjaga kualitas hotel.
Selain renovasi kamar, perseroan juga akan meningkatkan kualitas makanan dan minuman serta pelayanan di hotel tersebut. Untuk Hotel Clay, perseroan sedang merancang rencana renovasi atau peremajaan bangunan guna meningkatkan pendapatan hotel. Renovasi akan difokuskan pada kamar dan fasad hotel.
BACA JUGA: Lagi, BEI Hentikan Perdagangan Saham Citra Putra Realty
Tingkat Hunian Hotel Menurun
Dalam surat tanggapan tersebut, manajemen CLAY juga menjelaskan mengenai tingkat hunian (okupansi) hotel perseroan. Per 31 Desember 2024, tingkat okupansi Hotel The Stones tercatat sebesar 67,01%, turun dibandingkan 73,22% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, tingkat okupansi Hotel Clay tercatat sebesar 41,28%, naik tipis dibandingkan 40,22% pada 31 Desember 2023.
Manajemen CLAY menjelaskan bahwa penurunan tingkat okupansi Hotel The Stones disebabkan oleh pembatalan pemesanan kamar oleh sejumlah tamu, khususnya dari kementerian dan lembaga pemerintah. Pembatalan ini terkait dengan instruksi Presiden untuk melakukan penghematan anggaran perjalanan dinas.
Sepanjang 2024, Perseroan juga berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp10,93 miliar, berbalik dari rugi bersih yang dialami pada tahun sebelumnya. Peningkatan laba bersih ini didorong oleh kenaikan pendapatan hotel dan efisiensi biaya yang dilakukan perseroan.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 31 Desember 2024, total aset CLAY mencapai Rp541,88 miliar, sementara total liabilitas tercatat sebesar Rp524,98 miliar serta Ekuitas perseroan mencapai Rp16,9 miliar.
Adapun, pendapatan perseroan di tahun 2024 tercatat sebesar Rp230,63 miliar, naik dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh pulihnya sektor pariwisata di Bali, yang menarik lebih banyak wisatawan domestik dan mancanegara.
Meskipun pendapatan meningkat, total aset perseroan mengalami penurunan. Manajemen CLAY menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh penyusutan aset tetap sebesar Rp23,71 miliar. Sementara itu, total liabilitas perseroan juga mengalami penurunan karena perseroan rutin membayar pokok pinjaman bank BRI.
Untuk tahun 2025, CLAY menargetkan tingkat hunian (okupansi) Hotel The Stones mencapai 70% dan Hotel Clay mencapai 50%. Perseroan optimis target ini dapat tercapai seiring dengan upaya renovasi dan peningkatan kualitas layanan yang dilakukan.