Cikarang, Propertytimes.id – Gita Irmasari secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk (kode saham: LPCK). Pengunduran diri ini efektif per tanggal 4 April 2025.
Informasi mengenai pengunduran diri ini disampaikan oleh pihak perusahaan melalui keterbukaan informasi yang merujuk pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
Dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat, (4/4) disebutkan bahwa proses selanjutnya terkait dengan pengunduran diri Gita Irmasari, termasuk penunjukan penggantinya, akan dibahas dan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan diselenggarakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan juga memastikan tidak ada dampak dari kejadian, informasi atau fakta material atas pengunduran diri tersebut.
BACA JUGA: Lippo Karawaci Catat Laba Bersih Rp18,7 Triliun pada 2024
Sosok Gita Irmasari sendiri bukanlah nama baru di Lippo Cikarang. Berdasarkan profilnya, beliau telah berkecimpung di industri konstruksi lebih dari 17 tahun, dengan keahlian khusus di bidang penjualan, pemasaran, dan pengembangan bisnis.
Gita bergabung dengan Lippo Cikarang pada tahun 2012 sebagai kepala divisi penjualan dan pemasaran. Kariernya terus menanjak, hingga dipercaya memegang berbagai posisi strategis, termasuk kepala divisi pengelolaan kota mandiri dan kepala bidang kesehatan, keselamatan lingkungan, manajemen proyek, serta pengendalian kualitas di PT Lippo Karawaci Tbk sebelum kembali menduduki kursi Presiden Direktur Lippo Cikarang.
Adapun, Lippo Cikarang sendiri merupakan salah satu kawasan perkotaan terintegrasi terbesar di Indonesia yang terletak di timur Jakarta. Lippo Cikarang dikenal sebagai kawasan industri, komersial, dan residensial modern. Sebagai pusat industri, Lippo Cikarang menjadi rumah bagi berbagai perusahaan multinasional dari berbagai sektor, termasuk otomotif, elektronik, dan barang konsumsi. Hal ini menjadikan kawasan ini sebagai salah satu penggerak utama perekonomian di wilayah Bekasi dan sekitarnya.