Jakarta, Propertytimes.id – Emiten properti, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menanggapi permintaan penjelasan yang dilakukan Bursa Efek Indonesia terkait latar belakang divestasi kepemilikan Perseroan pada PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) sehingga Perseroan kehilangan kepengendalian pada SILO menjadi sebesar 29,09% secara tak langsung yang dilakukan pada pertengahan September 2024 lalu.
Corporate Secretary Lippo Karawaci Tbk, Ratih Safitri dalam keterangan tertulisnya menyatakan, latar belakang pelepasan kepemilikan Perseroan pada SILO adalah selaras dengan langkah strategis Perseroan untuk mengurangi tingkat hutang dan memperkuat fokusnya pada bisnis real estat dengan tetap mempertahankan kepentingan strategis pada SILO.
“Selaku perusahaan yang bergerak dalam bidang real estat sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar Perseroan, manajemen berpendapat bahwa perlu lebih fokus pada bisnis utama Perseroan di bidang real estate,” ujar Ratih, seperti dikutip dari keterbukaan informasi Bursa, Rabu (2/10) lalu.
Setelah dilakukannya transaksi, sebut Ratih, Perseroan akan tetap berfokus pada kegiatan inti yaitu real estate dan lifestyle dengan tetap mempertahankan kepentingan strategis pada SILO sesuai dengan prosentase kepemilikan sahamnya. Perseroan juga dapat melakukan penghematan dikarenakan salah satu tujuan penggunaan dana hasil transaksi untuk membayar hutang termasuk obligasi USD Perseroan.
“Kurang lebih 60% dari hasil yang diperoleh dari transaksi akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan dengan menurunkan jumlah utang. Sedangkan sisanya akan diperuntukan untuk membiayai proyek-proyek Perseroan, investasi maupun modal kerja. Perseroan akan melakukan liability management secara bertahap. Sampai dengan 31 Desember 2024, Perseroan berencana untuk melunasi Bonds 2026,” ungkapnya.
Sebelumnya, diketahui PT Lippo Karawaci Tbk melalui anak usahanya, PT Megapratama Karya Persada menjual sebagian saham PT Siloam International Hospitals Tbk dalam penawaran tender sukarela yang dilakukan oleh Sight Investment Company Pte Ltd. Dari transaksi tersebut, LPKR mengantongi total Rp 6,88 triliun dari penjualan 2.415.454.500 lembar saham SILO dengan harga Rp 2.850 per lembar.
Mengacu kepada keterbukaan informasi Sight tanggal 5 Agustus 2024, harga yang ditawarkan oleh Sight sebesar Rp 2.850 per saham adalah lebih tinggi dari harga rata-rata dari harga tertinggi perdagangan harian di Bursa Efek selama 90 hari terakhir sebelum pengumuman pernyataan tender sukarela yang dilakukan oleh Sight pada tanggal 1 Juli 2024, yang merupakan tanggal pengumuman Pernyataan Penawaran Tender Sukarela.
Setelah pelaksanaan transaksi, total kepemilikan saham perseroan secara tidak langsung dalam SILO berubah menjadi 3.784.091.100 saham atau mewakili 29,09% dari seluruh saham yang disetor dan ditempatkan dalam SILO.