Jakarta, propertytimes.id – Industri Properti merupakan salah satu sektor penting yang mampu menarik dan mendorong berbagai aktifitas pada sektor-sektor industri lainnya, sehingga keberadaannya cukup berdampak pada pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Dalam lima tahun terakhir, industri ini mengalami pertumbuhan yang cukup baik meski dengan tren pertumbuhan melambat, seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional maupun global. Meski demikian, kontribusi sektor properti terhadap PDB, rata-rata cenderung tetap pada kisaran di atas 2,5 persen.
Sektor yang mampu menghela sebanyak 174 gerbong bisnis lain di belakangnya ini juga mampu menyerap lapangan tenaga kerja sebanyak 4,23 juta orang. Berbeda dengan negara-negara maju, dimana sektor properti peranannya lebih besar dibandingkan sektor konstruksi, di Indonesia, peran sektor properti masih lebih kecil dibandingkan sektor konstruksi sehingga peluang sektor ini masih sangat terbuka untuk dikembangkan.
Satu dari sekian banyak catatan menarik dan kerap menyita perhatian publik terkait sektor properti di Indonesia adalah bagaimana agresifnya para developer-developer properti tumbuh dan berkembang dengan berbagai kiat dan strategi yang mereka lakukan. Mulai dari developer kecil yang hanya mengembangkan lahan sempit dengan beberapa unit rumah hingga developer raksasa yang bermain di kelas superblok dan kota mandiri.
Jumlah mereka dalam satu dekade terakhir pun naik lebih dari 200 persen. Ada yang pertumbuhan asetnya melejit sampai triliunan rupiah dalam waktu singkat, ada pula yang sukses mendiversifikasikan usahanya melintasi sektoral, serta tak sedikit yang mampu mengembangkan pasarnya hingga ke luar negeri. Bahkan, berkali kali krisis yang melanda Indonesia pada 1997, 2008 hingga resesi 2020 lalu terbukti malah membuat mereka semakin tangguh. Meskipun tetap ada yang tak mampu bertahan dan memilih gulung tikar.
“Properti Indonesia melalui portal media propertiindonesia.id memetakan deretan developer properti paling populer di Indonesia sepanjang satu tahun terakhir. Untuk menentukan siapa saja developer properti yang masuk dalam daftar The Most Popular Property Developer In Indonesia tersebut, Properti Indonesia menggunakan platform teknologi riset PRIDE yang bertumpu pada sistem pengolahan Big Data sebagai sumber utama dalam menganalisis topik tertentu,” ujar Andhika Fajri, CEO Properti Indonesia.
Dalam kondisi aktual, sebut Andhika, metode ini kerap dilakukan untuk melacak percakapan online mengenai suatu produk maupun korporasi. Metodologi yang dilakukan dengan mengekstraksi wawasan tersembunyi dari sebagian besar data media sosial, baik terstruktur maupun tidak, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat bagi para Stakeholder Properti.
Teknologi Big Data ini kemudian dimanfaatkan untuk memetakan suatu isu menjadi beberapa aspek penting yang bersumber dari perbincangan di sosial media. Sebagai catatan, deretan developer yang diikutsertakan dalam riset ini merupakan perusahaan publik di sektor properti yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Adapun, periode pengumpulan berbagai materi dalam rentang waktu satu tahun terakhir atau dimulai dari tanggal 01 Januari 2o2o sampai dengan 31 Desember 2020, termasuk dengan memanfaatkan media online sebagai basis analisis. “Penentuan The Most Popular Property Developer dilakukan berdasarkan pergerakan ekspos di media daring, baik sosial media maupun portal media massa,” kata Andhika.
Setelah melalui berbagai pengumpulan dan riset yang dilakukan, maka developer PT Jababeka Tbk. menempati urutan pertama atau The Most Popular Property Developer 2020 In Indonesia dengan capaian sebesar 35.126 ekspos sepanjang tahun 2020. Disusul urutan kedua ditempati oleh PT Ciputra Development Tbk. dengan ekspos mencapai 34.222 data. Sedangkan urutan ketiga ditempati oleh PT Summarecon Agung Tbk. dengan ekspos mencapai 28.162 data.
Peringkat Top Developer Properti
Berdasarkan riset tersebut, terdapat beberapa keluhan utama yang paling sering dibicarakan para netizen di media sosial dan berkaitan dengan sejumlah proyek milik developer, antara lain; banjir maupun dampak pembangunan proyek yang menyebabkan daerah sekitar mengalami kebanjiran. Beberapa netizen juga kerap mengeluhkan terkait masih adanya pemadaman listrik di proyek properti milik developer hingga kawasan perumahan yang rawan begal dan macet.
Pergerakan Data Periode Januari – Desember 2020
Pergerakan data mengenai developer properti melalui portal media online sepanjang tahun 2020 bergerak secara fluktuatif. Dalam satu tahun terakhir, pemberitaan terkait Developer Properti didominasi oleh sentimen Netral atau setara dengan 27.040 berita, Sentimen Positif sebanyak 20.790 berita dan Negatif sebanyak 12.100 berita. Adapun, ekspos tertinggi berada pada tanggal 26 Mei 2020 dengan ekspos sebanyak 692 pemberitaan terkait kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke mal Summarecon Bekasi, pada hari Selasa (26/5/2020) untuk meninjau kesiapan prosedur kenormalan baru di tengah pandemi Covid-19. Sementara, ekspos tertinggi kedua adalah positifnya sejumlah saham sektor properti pada perdagangan saham di hari Selasa (26/5/2020) seiring dengan rencana pembukaan pusat perbelanjaan atau mal setelah mengalami pembatasan operasional akibat pandemi Covid-19.
Sementara itu, berdasarkan hasil analisis periode 1 Januari 2020 hingga 31 Desember 2020, data yang beredar terkait Developer Properti tercatat sebanyak 339.020 data yang terdistribusi ke dalam beberapa media sosial, antara lain, Twitter sebesar 325.719 yang terbagi dalam cuitan, reply dan retweet, serta 10.999 data yang berasal dari Instagram. Selanjutnya, 2.269 unggahan video Youtube, dan 29 konten Facebook.