Jakarta, Propertytimes.id – “Saat ini saya bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengoperasian, serta penerapan strategi dan kebijakan PT Pollux Properti Indonesia, Tbk,” ujar Dr. Nico Po kepada Propertytimes.id beberapa waktu lalu. Didirikan pada tahun 2013, Pollux Properti Indonesia yang merupakan anak Pollux Properties Group ini telah banyak membangun proyek berkelas internasional yang terintegrasi dengan segala fasilitas penunjangnya. Di Singapura, beberapa proyek yang dimiliki antara lain Park Residences Kovan, Metro Loft, Garden Park Residences, Berkeley Residences, Mayfair Residences, MacDonald House Orchard, serta Louis Kienne Serviced Residences Havelock.
“Pollux Properti Indonesia berambisi untuk menjadi sebuah perusahaan multinasional terkemuka yang menciptakan pengembangan properti mewah dan dapat menjadi icon di setiap kawasan yang nantinya akan dibangun,” ucap pria murah senyum ini, optimis.
Kesuksesan Pollux mengembangkan sejumlah proyek di negeri Singa, mengantarkan Pollux untuk melirik Indonesia dan melebarkan ekspansi usahanya di luar singapura. Terlebih, bagi Nico, potensi bisnis properti di Indonesia sangat prospektif, mengingat tingkat kebutuhan hunian di sini masih cukup tinggi. Dengan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 230 juta jiwa, kebutuhan masyarakat untuk memiliki hunian tentunya sangatlah besar. Hal ini, sejalan dengan visi dari Pollux Properti Indonesia untuk memberikan masyarakat Indonesia hunian modern berkonsep integrated living.
Di Indonesia, Proyek Pollux pertama berlokasi di Semarang. Di sini, Pollux mengembangkan Paragon Mall, Crowne Plaza Hotel, Central City Mall, WR Simpang Lima, The Pinnacle Residences, Marquis de Lafayette, Louis Kienne Simpang Lima Hotel, Louis Kienne Pandanaran Hotel, Louis Kienne Pemuda Hotel, dan Merbabu Hotel. Menyusul berikutnya di Lombok dengan membangun Amarsvati Integrated Resorts serta perkantoran World Capital Tower di Kawasan mega Kuningan, Jakarta, – Joint venture antara Pollux Properties bersama Mega Kuningan International Group.
Portofolio lainnya adalah Chadstone Mega Superblock di Cikarang, Pollux Gangnam District di Bekasi, Meisterstadt Pollux Habibie di Kota Batam yang bekerja sama dengan Keluarga besar Presiden Republik Indonesia ke 3, (Alm) B.J Habibie serta Pollux Technopolis di Karawang. Kerja keras ini pula yang akhirnya membawa perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar Rp54.28 triliun (3 Oktober 2019) tersebut menjadi salah satu pengembang dengan pertumbuhan cukup cepat melalui berbagai portofolionya, bahkan mengalahkan kapitalisasi emiten yang sudah lama bercokol di Bursa Efek Indonesia (BEI).
CEO of The Year 2019
Akhir November lalu, Nico Po meraih penghargaan sebagai “CEO of The Year 2019” dalam acara Indonesia Property&Bank Award (IPBA) 2019 ke XIV. Pada ajang bergengsi yang digelar di Ballroom Intercontinental Hotel, Pondok Indah, Kamis (26/9) lalu tersebut, lulusan Computing dari National University of Singapore ini mendapatkan salah satu penghargaan tertinggi untuk kategori Grand Property Award. Penghargaan ini tentu bukan tanpa sebab. Sejak listing pada awal 2018 lalu, saham PT Pollux Properti Indonesia Tbk dengan kode POLL sudah mengalami kenaikan signifikan sebesar 879,67% ke Rp6.525 per saham. Kenaikan ini salah satunya karena meningkatnya kinerja keuangan perseroan. Pada semester I – 2019 , POLL mencetak laba Rp403,51 miliar atau naik sebesar 197,29% dibanding setahun sebelumnya. Laba bersih ikut naik 200,5% menjadi Rp35,85 miliar dengan kontribusi terbesar dari penjualan properti sebesar 93,34%.
Pemimpin Redaksi Majalah Property&Bank, grup media yang menyelenggarakan Indonesia Property&Bank Award, Indra Utama mengatakan, Dr. Nico Po merupakan figur professional muda dengan talenta managemen yang begitu kuat. Meskipun masih berusia muda, namun Dr. Nico Po sudah mampu mengelola bisnis di industri properti dengan membangun sejumlah proyek-proyek skala besar.
“Apa yang telah dilakukan dan dicapai oleh Dr. Nico Po saat ini merupakan prestasi dan bisa menjadi contoh bagi kalangan professional muda. Penghargaan CEO of The Year tahun ini yang kami berikan kepada Dr. Nico Po, sangat tepat dengan melihat kinerja perusahaan yang ia pimpin saat ini. Semoga hal ini bisa menjadi inspirasi bagi semua professional muda,” ujar Indra Utama.
Lebih lanjut dikatakan Indra Utama, ada beberapa catatan penting yang menjadi kata kunci dan faktor penting dalam melakukan penilaian pada IPBA ke-14 tahun 2019. Yakni ketokohan yang menginspirasi dan panutan atau teladan, milienials, teknologi serta transportasi. Inilah yang mendasari sejumlah penilaian para penerima penghargaan. Kiki