Jakarta, propertytimes.id – Tidak bisa dipungkiri, desain arsitektur hotel telah menjadi daya pikat sekaligus nilai jual bagi hotel itu sendiri. Hotel dengan desain unik, elegan, menarik, sekaligus mampu memberikan kenyamanan, adalah hotel favorit bagi setiap tamu. Hotel seperti ini selain memberikan prestise tentunya sangat mampu memberikan kenyamanan selama mereka menginap di sana. Dan itulah yang selama ini dicari oleh pengunjung.
Salah satunya adalah Hotel JHL Solitaire yang menerapkan hal tersebut. Berbeda dari hotel kebanyakan yang bangunannya berbentuk gedung tinggi, daya tarik dari hotel yang berlokasi di Gading Serpong ini adalah bentuk bangunannya yang menyerupai permata berjenis Solitaire. Bentuk bulat yang menjadi ciri khasnya ini yang menjadi daya tarik dan bahkan tercatat di Museum Rekor Indonesia sebagai hotel pertama di Indonesia dengan bentuk bangunan cincin.
Habibi Arsitek Hotel Solitaire mengungkapkan, dipilihnya bentuk diamond bermula dari harapan pemilik yang ingin memiki bangunan yang ikonik dan unik. “Untuk kamar hotel dan ballroom, bentuk ovoidal dapat memberikan pandangan secara maksimal dengan panorama 360 derajat. Selain itu interior kamar-pun memiliki skala ruang yang menarik akibat dari bentuk ovoidal sehingga dinding-dinding ruang akan miring di bagian tertentu, ekspresi dan skala ruang yang seperti ini akan menciptakan sense of place yang kuat karena bisa merasakan hal baru/enarik bagi penghuni hotel,” katanya.
JHL Solitaire Gading Serpong’ yang merupakan bagian dari D Varee Collection Hotel Management yang mengusung konsep ikonik, megah dan spektakuler dengan memiliki desain dan arsitektur seni dengan kesempurnaan dan sentuhan glamour. Hotel ini memiliki 141 kamar dengan dua tipe kamar yaitu Premier dan Suite. Selain itu, ada Suite Chairman yang mempunyai ruang tamu, ruang tidur, dan kamar mandi yang sangat luas dengan dekorasi terbaik dan perabotan mewah.
Lobi hotel
Lobi adalah area di dekat pintu masuk bangunan yang dilengkapi dengan kursi dan juga meja. Lobi juga kerap dikenal sebagai area duduk atau ruang tunggu bagi pengunjung. Oleh sebab itu, ruang lobi merupakan salah satu area yang cukup penting keberadaannya di dalam bangunan sebuah hotel.
Desain interior lobi kantor yang menarik, nyaman dan representatif tentu akan membuat citra kantor terasa lebih meyakinkan dan terpercaya. Sebab, inilah area pertama yang akan memberi kesan positif bagi pengunjung dan tamu yang datang.
Hal itu pula lah yang coba diterapkan oleh Hotel Solitaire. Sebab, hotel bintang lima ini juga memiliki gaya interior yang menawan. Saat pertama kali melangkahkan kaki ke area lobi, suasana mewah begitu terasa. Didominasi warna coklat, putih, emas, dan krem, serta penggunaan marmer pada lantai memperkuat kesan tadi.
Tak luput, adanya pilar-pilar besar menciptakan kesan kokoh pada bangunan. Selain itu, pada lobi juga minim aksen, hanya terdapat satu set kursi dan sofa bematerial solid pada sudut-sudut ruang, sehingga menciptakan kesan lapang. Sementara, untuk meja resepsionis dibuat menjadi tiga bagian. Meja-meja tersebut berbentuk unik, dan pada sentuhan akhirnya dilapisi material berwarna kuning keemasan.
Kamar
Tak berbeda jauh dari lobi, pada kamar executive club suite sentuhan warna coklat, krem, dan putih masih mendominasi. Sebuah tempat tidur berukuran besar ditanamkan, ditemani karpet bulu berwarna abu-abu, sehingga menjanjikan suasana beristirahat yang nyaman dan sarat kemewahan. Selain itu, untuk menghilangkan kejenuhan dan menambah suasana menyenangkan, terdapat televisi LED berserta sofa. Untuk mempertegas kesan mewah, terdapat kamar mandi dilenggkapi bathub.
Menariknya, kamar ini memiliki skala ruang yang berbeda karena bentuk ovoidal yang sengaja dicipatakan. Sehingga dinding kamar dan jendela kamar ini tidak berbentuk vertikal begitu saja. Tentu saja melalui jendela tamu dapat menikmati keindahan kota Gading Serpong.
Tak hanya kesan wah yang ditampilkan dari gaya interior hotel Solitaire, tapi juga terdapat terdapat konsep desain futuristik. Pada lorong hotel misalnya. Di area ini, terdapat pilar-pilar berbentuk lengkungan.
Seperti halnya desain interior futuristik, yang mengandalkan pencahayaan dalam konsep utamanya. Pada area ini, juga mengaplikasikan lampu LED untuk penerangannya. Lampu LED yang digunakan pun menghasilkan cahaya warna-warni dan dapat diatur intensitasnya. Selain itu, penempatan lampu LED pada ruangan ini, dipasang tersembunyi, di belakang dinding dan di pinggir-pinggir furnitur, agar efek cahaya yang muncul bisa terlihat memancar.
Untuk mempertegas kesan tersebut, warna putih mendomiinasi areal ini. Furnitur yang dipilih pun berbentuk melengkung, bersifat aerodinamis, memperlihatkan tampilan desain yang ringkas dan mengalir, misalnya seperti sofa, meja, dan pot tanaman.