Jakarta, propertytimes.id – Sekitar empat tahun lalu, industri properti tanah air diramaikan dengan hadirnya proyek mega superblok Meisterstadt di Kota Batam. Di atas lahan seluas 9 hektar, proyek multifungsi ini akan merangkum 11 gedung yang terdiri atas 8 menara apartemen sebanyak 6500 unit, 1 kondominium hotel (kondotel), 1 rumah sakit internasional, mal, pertokoan serta 1 perkantoran dengan rencana ketinggian 100 lantai. Tak kurang, sebesar Rp11 triliun dana investasi yang dipersiapkan perseroan untuk mengembangkan proyek terbesar di Batam tersebut.
Sekilas, Meisterstadt memang tidak ada yang berbeda dengan proyek Mixed use kebanyakan. Namun di mata investor, proyek yang dalam bahasa Jerman berarti Kota master berstandar tinggi ini terbilang istimewa. Selain mengusung konsep yang tidak biasa – menghadirkan rumah sakit dan kantor 100 lantai, Pollux Properties Group selaku pengembang turut menggandeng Keluarga Besar Presiden ke -3 Republik Indonesia, (Alm) Bacharuddin Jusuf (B.J) Habibie melalui bendera PT Pollux Barelang Megasuperblok atau yang biasa dikenal dengan brand Pollux Habibie International.
Kehadiran keluarga Habibie pada proyek ini sempat menyita perhatian publik. Maklum, selama ini melalui PT Regio Aviasi Industri, keluarga besar BJ Habibie justru dikenal dalam bidang perancangan, pengembangan, dan manufaktur pesawat terbang. Sementara, melalui Grup Ilthabi Rekatama, perusahaan keluarga ini hanya memfokuskan diri pada empat bidang bisnis, yaitu Teknik Informasi, industri Manufaktur, Sumber daya alam serta Finansial Jasa Keuangan, bukan bisnis properti.
“Sejujurnya kita tidak punya rencana untuk terjun ke bisnis properti dan memang fokus kita bukan ke bisnis tersebut. Karena itu kalau ditanya apa rencana ke depannya di bisnis properti, jawabannya hanya itu. Bisnis properti sebatas proyek di Batam saja,” ujar Ilham Akbar Habibie, putra sulung dari BJ Habibie sekaligus tercatat sebagai Komisaris Utama di PT Pollux Barelang Megasuperblok.
Peraih Ph.D dengan predikat summa cum laude dari Technical University of Munich, Jerman ini menuturkan, awal mula keluarga Habibie terlibat dalam pengembangan proyek Meisterstadt Batam bermula ketika sang ibu Almarhumah Hasri Ainun Habibie membeli lahan di Kota Batam seluas 9 hektar sekitar 20 tahun yang lalu. Rencana semula, tanah itu akan digunakan untuk membangun rumah sakit. Namun, karena lahannya cukup luas, akhirnya pihka keluarga sepakat untuk mengembangkan properti yang lebih besar. “Akhirnya, kita mencari partner untuk bisa membantu. Dan, jadilah seperti sekarang,” ujar peraih Ph.D dengan predikat summa cum laude dari Technical University of Munich, Jerman ini. Berikut petikannya.
Apakah Kepemilikan lahan tersebut juga dibawah naungan perusahaan Ilthabi Rekatama juga?
Bukan Ilthabi, namun perusahan baru namanya PT Rumah Sakit Barelang. Jadi perusahaan inilah yang memiliki hak atas tanah itu.
Bagaimana awal mula bisa melakukan kerjasama dengan Pollux Properties Group?
Awalnya kami yang mencari beberapa perusahaan untuk berpartner. Dan, saat itu tawaran menarik datang dari Pollux Properties. Dan, akhirnya kita berparner sampai sekarang.
Siapa yang merancang konsep Meisterstadt ?
Dua-duanya, tapi yang paling utama adalah Pollux. Jadi mereka yang buat perencanaan, kita diskusikan dengan komposisi 50:50. Untuk saham, mereka lebih prioritas karena punya saham sedikit lebih banyak dari kita
Baca Juga : Ilham Akbar Habibie (Bag II) : Bisnis Properti Kita Masih Konservatif dan Protektif
Sejauh mana Anda memahami pengembangan suatu proyek properti, termasuk persoalan marketing, dan lainny?
Di awal saya sempat duduk di posisi Komisaris Utama, namun saat ini saya sudah mengundurkan diri dari jabatan tersebut karena terbentur peraturan OJK terkait posisi jabatan di beberapa perusahaan. Meski begitu, saya tetap operational involve dan mengawasi direksi. Terkait dengan strategi atau rencana kerja ke depan itu juga harus wajib diketahui oleh perusahaan. Tapi kalau bicara mengenai strategi marketing, saya tahu secara garis besar saja.
Siapa yang mengusulkan nama Meisterstadt, apakah Bapak BJ Habibie?
Nama itu berasal dari tim. Jadi Bapak (BJ Habibie) sama sekali tidak terlibat dalam hal konsep pada proyek ini. Hanya membeli tanah bersama ibu beberapa tahun lalu.
Apa sebenarnya visi yang ingin dihadirkan pada proyek Meisterstadt?
Proyek Meisterstadt ini menghadirkan beberapa dimensi dari ada aspek penghunian, aspek komersial, aspek perkantoran, kesehatan dan pendidikan. Jadi memang stadt itu kan berarti kota, meister ya master dari bahasa Jerman. Pada proyek ini semua aspek perkotaan harus kita kembangkan secara vertikal. Kalau dihitung secara total, nantinya akan ada sekitar 8 ribu orang yang akan menginap atau bertempat tinggal di Meisterstadt.
Adakah pesan dari Bapak Habibie untuk project Meisterstadt?
Pesan mungkin lebih kepada pengembangan rumah sakit. Karena rumah sakit itu wasiat ibu. Almarhumah Ibu kan dokter, memang semangatnya dulu mau membangun rumah sakit. Rumah sakitnya tentu harus melayani masyarakat dengan baik dan kita harus mencoba untuk mendapatkan teknologi dan ilmu kedokteran yang baik terutama dari Jerman. Tidak semuanya dari Jerman tapi link kami dengan Jerman itu banyak.
Bagaimana dengan rencana pengembangan rumah sakit tersebut?
Saya belum bisa banyak komentar di situ, sudah dimulai tapi masih awal sekali. Lebih baik kita membangun yang lain dulu. Kiki