Jakarta, Propertytimes.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengumumkan penghentian sementara perdagangan saham emiten hotel PT Citra Putra Realty Tbk (kode saham: CLAY) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. Penghentian ini akan berlaku mulai sesi I pada tanggal 6 Februari 2025 dan akan berlangsung hingga ada pengumuman lebih lanjut dari Bursa.
Keputusan ini diambil sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham CLAY. BEI menilai langkah ini sebagai bentuk perlindungan bagi para investor dan untuk menjaga ketertiban serta keadilan di pasar modal.
Dalam pengumumannya yang dirilis Selasa (5/3) dan ditandatangani Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi, BEI mengimbau kepada semua pihak yang berkepentingan agar senantiasa memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan. Hal ini penting untuk memastikan semua investor dapat membuat keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang akurat dan terkini.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga pernah melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Citra Putra Realty Tbk. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk melindungi investor dan menjaga keteraturan pasar saham.
Suspensi perdagangan saham CLAY terjadi akibat beberapa faktor, di antaranya adalah peningkatan harga saham yang signifikan dalam waktu singkat serta likuiditas saham yang rendah. Pada 26 November 2024, BEI menghentikan perdagangan saham CLAY karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan.
Tak berselang lama, pada 28 November 2024, suspensi kembali diberlakukan untuk memberikan waktu kepada pasar dalam mengevaluasi informasi terkait saham tersebut. Selanjutnya, pada 16 Januari 2025, suspensi dilakukan kembali karena masalah likuiditas yang rendah. Setelah beberapa kali disuspensi, BEI akhirnya membuka kembali perdagangan saham CLAY pada 7 Januari 2025.
PT Citra Putra Realty Tbk adalah perusahaan yang bergerak di sektor properti dan perhotelan, dengan sejumlah proyek yang sedang dijalankan, antara lain The Stones Entertainment Center, The Stones Hotel di Legian, Bali, Clay Hotel Thamrin di Jakarta, serta sebuah rumah sakit di Pontianak. Perusahaan ini merupakan anak usaha dari PT Citra Putra Mandiri, yang juga dikenal sebagai OSO Group.
#BursaEfekIndonesia #SahamCLAY #Investasi