Property Times
  • Home
  • Headline
  • News
  • The Pavilion Sawangan
  • The Project
  • Building Material
  • Technology
  • Korporasi
  • Design Architecture
  • Travel & Leisure
  • Figure
No Result
View All Result
  • Home
  • Headline
  • News
  • The Pavilion Sawangan
  • The Project
  • Building Material
  • Technology
  • Korporasi
  • Design Architecture
  • Travel & Leisure
  • Figure
No Result
View All Result
Property Times
No Result
View All Result
  • Home
  • Headline
  • News
  • The Pavilion Sawangan
  • The Project
  • Building Material
  • Technology
  • Korporasi
  • Design Architecture
  • Travel & Leisure
  • Figure
Home Commercial

Akibat Salah Sambungan Drainase, Lebih dari 2.000 Properti di London Buang Limbah ke Sungai

Sedikitnya ada 2.294 kasus misconnections yang terjadi di berbagai kawasan London

Redaksi by Redaksi
August 22, 2025
in Commercial, Environment, Headline, News, Real Estate, Trend, World
0
Akibat Salah Sambungan Drainase, Lebih dari 2.000 Properti di London Buang Limbah ke Sungai

Limbah yangberasal dari sejumlah properti di London. Foto: asianstandard / Ben Morris

20
SHARES
111
VIEWS
Share on FacebookShare On WhatsApp

London, Propertytimes.id – Lebih dari 2.000 properti di London dilaporkan secara ilegal membuang limbah mentah ke sungai akibat kesalahan sambungan drainase (misconnections). Fakta ini terungkap melalui Environmental Information Request (EIR) yang diajukan oleh Local Democracy Reporting Service (LDRS).

Sebagaimana dilansir dari laman asianstandard.co.uk, selama lima tahun terakhir, perusahaan utilitas Thames Water mencatat sedikitnya ada 2.294 kasus misconnections di berbagai kawasan ibu kota Inggris tersebut. Permasalahan terjadi karena kontraktor atau pekerja bangunan menghubungkan pipa limbah rumah tangga, termasuk dari toilet, pancuran, dan mesin cuci ke jaringan air permukaan yang seharusnya hanya menyalurkan air hujan ke sungai.

Ben Morris, pendiri lembaga amal lingkungan Clean Up River Brent (CURB), menyebut fenomena ini sebagai bencana ekologis. “Dengan membuang limbah ke sungai, kita menghancurkan fondasi kehidupan akuatik. Tidak ada tanaman, tidak ada invertebrata, tidak ada ikan. Dampaknya terhadap alam sangat buruk, dan bagi manusia juga merugikan. Siapa yang mau tinggal di dekat aliran sungai yang bau dan penuh polusi,” ujar Morris.

Menurutnya, kesalahan tersebut sering tidak terdeteksi oleh inspektur bangunan. Kebanyakan kasus justru ditemukan dari laporan sukarelawan yang menyaksikan aliran air tercemar ke sungai. Sementara itu, upaya perusahaan air untuk melacak polusi hingga ke sumbernya dinilai lamban, berbiaya besar, dan tanpa target eliminasi menyeluruh.

BACA JUGA: Permintaan Terus Melonjak, Pengembang Jepang Nomura Real Estate akan Bangun 1000 Rumah Sewa di London

Meski terbukti ilegal, tanggung jawab perbaikan misconnections justru dibebankan kepada pemilik properti. Hal ini menimbulkan risiko tambahan bagi pembeli rumah baru karena survei bangunan saat transaksi sering tidak mampu mengidentifikasi sambungan yang keliru. “Banyak pemilik akhirnya menolak memperbaiki sambungan dengan alasan biaya, dan otoritas lokal pun tidak selalu menegakkan hukum. Akibatnya, jumlah misconnections justru semakin meningkat,” kata Morris.

Sementara itu, juru bicara Thames Water mengakui bahwa kesalahan sambungan pipa drainase berimplikasi serius bagi lingkungan. “Sebagian besar salah sambung dilakukan tanpa sengaja, tetapi tanggung jawab tetap ada di pemilik properti. Karena itu kami mendorong pemilik maupun pengembang memastikan instalasi drainase dilakukan dengan benar,” ujarnya. Perusahaan menambahkan, pihaknya memiliki program investigasi untuk mendeteksi misconnections sekaligus mendanai proyek-proyek lokal agar masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan setempat.

Morris mendesak adanya kampanye publik yang terdanai dengan baik, disertai perubahan regulasi yang mewajibkan kontraktor dan inspektur bangunan turut bertanggung jawab atas kesalahan. Ia juga menekankan agar pemerintah daerah menunjuk tenaga khusus untuk menegakkan perbaikan, bahkan bila perlu menarik biaya dari nilai properti.

London Councils, yang mewakili otoritas lokal di ibu kota, mengakui misconnections merupakan masalah menahun. “Pencegahan sangat bergantung pada kepatuhan terhadap regulasi bangunan. Meski menghadapi keterbatasan sumber daya, dewan kota tetap bekerja sama dengan mitra dan masyarakat untuk menangani persoalan ini, termasuk melalui langkah penegakan hukum,” ujar perwakilannya.

 

Tags: clean up river brentlimbahlingkunganlondonmisconnectionsotoritas lokalpencemaran sungaiPropertiregulasi bangunanthames water
Previous Post

CBRE Perluas Bisnis Advisory di Indonesia, Pasar Konsultan Properti di Indonesia Kian Kompetitif

Next Post

Seribu Peserta Ikuti Run for Fun 5K di Metland Menteng

Next Post
Seribu Peserta Ikuti Run for Fun 5K di Metland Menteng

Seribu Peserta Ikuti Run for Fun 5K di Metland Menteng

Terpopuler

  • Mengenal Sosok Hiramsyah Thaib, Presiden Direktur PT Sentul City Tbk yang Baru

    Mengenal Sosok Hiramsyah Thaib, Presiden Direktur PT Sentul City Tbk yang Baru

    156 shares
    Share 62 Tweet 39
  • Tantangan Sektor Properti Tahun 2025

    138 shares
    Share 55 Tweet 35
  • Bapak Real Estate Indonesia Itu Berpulang

    86 shares
    Share 34 Tweet 22
  • GNA Group Luncurkan Golden Sawangan, Hunian Menengah dengan Lokasi Paling Prestisius di Sawangan

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Curhatan Salah Satu Debitur BTN: Ketika Restrukturisasi KPR Malah Jadi Masalah Baru

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
PT Leksana Komunikasi Media

Redaksi, Komunikasi, Pemasaran dan Riset :
Email : redaksi@propertytimes.id redaksi.propertytimes@gmail.com marketing@propertytimes.id

MENU

  • Figure
  • Q&A
  • Brokerages
  • E-Magazine
  • Pedoman Media Cyber
  • Redaksi
  • About
  • Privacy Policy
  • Trademarks
  • Terms of Service

©2018 - 2025 Propertytimes.id

No Result
View All Result
  • Figure
  • Q&A
  • Brokerages
  • E-Magazine
  • Pedoman Media Cyber
  • Redaksi
  • About
  • Privacy Policy
  • Trademarks
  • Terms of Service

©2018 - 2025 Propertytimes.id