Property Times
  • Home
  • Headline
  • News
  • The Pavilion Sawangan
  • The Project
  • Building Material
  • Technology
  • Korporasi
  • Design Architecture
  • Travel & Leisure
  • Figure
No Result
View All Result
  • Home
  • Headline
  • News
  • The Pavilion Sawangan
  • The Project
  • Building Material
  • Technology
  • Korporasi
  • Design Architecture
  • Travel & Leisure
  • Figure
No Result
View All Result
Property Times
No Result
View All Result
  • Home
  • Headline
  • News
  • The Pavilion Sawangan
  • The Project
  • Building Material
  • Technology
  • Korporasi
  • Design Architecture
  • Travel & Leisure
  • Figure
Home Business

Tantangan Sektor Properti Tahun 2025

Redaksi by Redaksi
October 24, 2024
in Business, Commercial, Ekonomi Makro, Headline, News, Trend
0

Ilustrasi kontruksi properti

138
SHARES
766
VIEWS
Share on FacebookShare On WhatsApp

Jakarta, Propertytimes.id – Sektor properti di Indonesia diproyeksi akan tumbuh positif pada tahun 2025 mendatang. Kondisi ini ditandai dengan bakal meningkatnya permintaan akan hunian dan properti komersial. Salah satu indikator utama yang menjadi penopang sektor properti adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut sehingga berdampak pada meningkatnya daya beli masyarakat.

Sebelumnya, dalam pidato yang disampaikan terkait Rancangan Undang-Undang tentang Alokasi Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 dan Nota Keuangannya, mantan Presiden Joko Widodo optimis jika pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%. Prediksi ini memang sedikit lebih rendah dari proyeksi lembaga Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 5,1% pada tahun 2025.

Terlepas apapun itu, para pelaku usaha di sektor ini tetap optimis jika prospek bisnis properti di Indonesia akan kembali melesat dikarenakan beberapa faktor, mulai dari dukungan pemerintah melalui sejumlah kebijakan dalam mendukung sektor properti, seperti program pembiayaan perumahan rakyat, insentif pajak, dan revitalisasi kawasan, sampai dengan masifnya pembangunan infrastruktur.

Meski diproyeksi melesat, bukan berarti sektor properti tidak akan menghadapi tantangan. Harga yang tidak terjangkau sampai dengan perubahan iklim dan keberlanjutan adalah beberapa diantaranya. Berikut ini adalah beberapa tantangan yang mungkin akan dihadapi para pelaku usaha properti pada tahun-tahun mendatang yang telah dirangkum Propertytimes.id dari berbagai sumber.

Keterjangkauan Harga dan Permintaan Properti

Tingginya harga properti di kota-kota besar membuatnya sulit diakses oleh banyak orang, terutama generasi muda yang baru memulai karir mereka. Kenaikan harga bahan bangunan dan inflasi juga turut berkontribusi.

Solusi: Pengembang dapat berinovasi dengan menawarkan produk hunian yang lebih terjangkau, seperti rumah modular atau rumah dengan ukuran lebih kecil namun tetap fungsional. Penggunaan teknologi untuk mengurangi biaya pembangunan juga bisa menjadi alternatif.

Regulasi dan Kebijakan Pemerintah

Perubahan regulasi terkait pajak, izin mendirikan bangunan (IMB), dan peraturan lingkungan hidup dapat memengaruhi proses pengembangan properti.

Solusi: Pengembang perlu aktif beradaptasi dengan peraturan terbaru dan membangun kemitraan yang baik dengan pemerintah daerah. Menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan stakeholder dapat membantu dalam mengatasi hambatan regulasi.

Persaingan Pasar

Dengan semakin banyaknya pengembang yang memasuki pasar, persaingan akan semakin ketat. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan harga dan margin keuntungan.

Solusi: Diferensiasi produk sangat penting. Pengembang dapat memfokuskan diri pada niche market, seperti green building atau properti dengan konsep smart home. Membangun brand yang kuat dan reputasi yang baik juga dapat membantu menarik perhatian konsumen.

Perubahan Iklim dan Keberlanjutan

Isu perubahan iklim dan kebutuhan untuk membangun secara berkelanjutan semakin menjadi perhatian di berbagai sektor, termasuk properti.

Solusi: Mengintegrasikan prinsip bangunan ramah lingkungan dalam pengembangan properti, seperti penggunaan energi terbarukan, material daur ulang, dan desain yang hemat energi. Menerapkan sertifikasi green building dapat meningkatkan nilai jual properti.

 

 

Tags: Bisnis Propertisektor propertitahun 2025tantangan
Previous Post

Kolaborasi dengan NEC Indonesia, Sinar Mas Land Kembangkan Adaptation Finance

Next Post

PP Properti Gandeng Greenwoods Kembangkan Hunian Modern di Semarang

Next Post
PP Properti Gandeng Greenwoods Kembangkan Hunian Modern di Semarang

PP Properti Gandeng Greenwoods Kembangkan Hunian Modern di Semarang

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

  • Mengenal Sosok Hiramsyah Thaib, Presiden Direktur PT Sentul City Tbk yang Baru

    Mengenal Sosok Hiramsyah Thaib, Presiden Direktur PT Sentul City Tbk yang Baru

    158 shares
    Share 63 Tweet 40
  • Tantangan Sektor Properti Tahun 2025

    138 shares
    Share 55 Tweet 35
  • Bapak Real Estate Indonesia Itu Berpulang

    86 shares
    Share 34 Tweet 22
  • Curhatan Salah Satu Debitur BTN: Ketika Restrukturisasi KPR Malah Jadi Masalah Baru

    71 shares
    Share 28 Tweet 18
  • GNA Group Luncurkan Golden Sawangan, Hunian Menengah dengan Lokasi Paling Prestisius di Sawangan

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
PT Leksana Komunikasi Media

Redaksi, Komunikasi, Pemasaran dan Riset :
Email : redaksi@propertytimes.id redaksi.propertytimes@gmail.com marketing@propertytimes.id

MENU

  • Figure
  • Q&A
  • Brokerages
  • E-Magazine
  • Pedoman Media Cyber
  • Redaksi
  • About
  • Privacy Policy
  • Trademarks
  • Terms of Service

©2018 - 2025 Propertytimes.id

No Result
View All Result
  • Figure
  • Q&A
  • Brokerages
  • E-Magazine
  • Pedoman Media Cyber
  • Redaksi
  • About
  • Privacy Policy
  • Trademarks
  • Terms of Service

©2018 - 2025 Propertytimes.id