Jakarta, Propertytimes.id – Tahun 2020 merupakan tahun penuh optimistis bagi banyak perusahaan developer properti di tanah air. Hal ini dikarenakan tahun 2020 dianggap sebagai periode stabilitas bagi pasar properti seiring berakhirnya tahun politik serta beralihnya siklus periode perlambatan yang telah terjadi sejak akhir 2013 lalu.
Sayangnya, memasuki kuartal pertama keyakinan ini kembali harus tertunda akibat terdampaknya sentimen COVID-19 yang secara tidak langsung turut memukul sektor properti. Ketidakpastian pasar bahkan membuat seluruh pengembang berpeluang mengkoreksi target marketing sales tahunannya, menyusul sentimen virus corona yang belum diketahui kapan akan mereda. Begitupun, sejumlah pengembang masih tetap optimis, sektor properti akan kembali melaju pada semester kedua sehingga bisa menutupi dampak negatif yang terjadi selama paruh pertama tahun 2020 tersebut.
PP Properti
Sepanjang paruh pertama 2020, PT PP Properti, Tbk mencetak marketing sales sebesar Rp365 miliar yang dikontribusi dari penjualan pada kuartal I 2020 sebesar Rp263 miliar. Pencapaian ini tercatat sebesar 14,6 persen dari total target marketing sales tahun 2020 sebesar Rp2,5 triliun.
Tahun 2020 PPRO memfokuskan dalam menyelesaikan proses pembangunan apartemen yang siap diserahterimakan di tahun ini, yang mana unit tersebut sudah terjual dan pembangunan apartemennya sedang berjalan. Adapun, beberapa yang akan diserahterimakan pada tahun ini diantaranya Grand Sungkono Lagoon Tower Caspian dan Grand Dharmahusada Lagoon di Surabaya, Begawan apartemen di Malang, Amartha View dan The-Alton di Semarang, Evenciio di Depok dan The Ayoma Apartemen di BSD.
Lippo Karawaci
Sepanjang semester I 2020 Lippo Karawaci mencatat hasil positif dengan perolehan pendapatan sebesar Rp3,10 triliun atau mencapai 8,5% dibanding periode yang sama. Kenaikan hasil ini didukung oleh meningkatnya bisnis real estate development sebanyak 12,3% year of year. Kemudian dari hasil lain berupa penjualan komersial, ruko, lahan industri, dan healthcare (9,7%).
Modernland Realty
Emiten properti PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) mencatat penurunan kinerja hingga kuartal I/2020. Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) disebut mempengaruhi kinerja perusahaan. Publikasi laporan keuangan per 31 Maret 2020 di Bursa Efek Indonesia, Selasa (30/6/2020) menunjukkan, perseroan mencatatkan koreksi total pendapatan sebesar 88,07 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi hanya Rp111,82 miliar. Padahal, pada periode kuartal I/2019, perseroan hampir saja membukukan total pendapatan mencapai Rp1 triliun, yaitu Rp937,15 miliar. Berdasarkan rinciannya, Modernland sama sekali tidak mendapatkan penghasilan dari penjualan tanah pada periode tiga bulan pertama 2020.
Sinar Mas Land
Pengembang Sinar Mas Land pada tiga bulan terakhir (22 maret hingga 30 Juni 2020) mendapatkan Rp1,5 triliun. Pendapatan ini berasal dari penjualan rumah Invensihaus R di BSD City yang laris pada akhir Juni lalu, serta beberapa proyek yang dijalankan. Alim Gunadi selaku Managing Director Strategic Business & Services Sinar Mas Land, hasil kinerja ini menunjukkan bahwa konsumen begitu antusias terhadap konsep hunian dan program promosi yang dilakukan dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah pandemi.
Jababeka
Pengembang PT Jababeka Tbk mengalami penurunan sebesar 19% pada kuartal I/2020 sebesar Rp473,7 miliar. Adapun, laba kotor perseroan menurun sekitar 27% menjadi Rp162,6 miliar dibanding tahun lalu sebesar Rp222 miliar. Sedangkan rugi bersih sebesar Rp759,8 miliar dibanding tahun lalu sebesar Rp74,3 miliar. Greeds/ SA