JAKARTA, Propertytimes.id – Emiten properti sekaligus hospitality di Indonesia, PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) dalam waktu dekat berencana akan menyelenggarakan Public Expose tahunan. Dilansir dari keterbukaan informasi publik Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/6), forum yang rencananya akan digelar Kamis, 19 Juni 2025 ini, manajemen akan memaparkan kinerja keuangan tahun 2024 sekaligus menyampaikan arah strategis dan proyeksi bisnis perusahaan untuk tahun berjalan.
Diketahui, sepanjang 2024, INPP atau dikenal dengan branding Paradise Indonesia tersebut mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp1,31 triliun, naik tajam dari Rp1,11 triliun pada tahun sebelumnya. Kinerja ini ditopang oleh kontribusi solid dari tiga lini utama bisnis perusahaan, yakni penjualan properti sebesar Rp232 miliar, pendapatan komersial sebesar Rp497 miliar, serta kontribusi terbesar datang dari segmen perhotelan yang menyumbang Rp580 miliar.
Sejalan dengan peningkatan pendapatan, laba bersih INPP juga melesat menjadi Rp418 miliar atau lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp185 miliar. Margin laba bersih pun melonjak hingga 32 persen, mencerminkan pengelolaan operasional yang semakin efisien dan penguatan kinerja fundamental perusahaan.
BACA JUGA: Bukukan Rp418 Miliar, Laba Bersih Paradise Indonesia Melonjak 126% pada Tahun 2024
Kinerja impresif ini dinilai menjadi tonggak penting dalam pemulihan dan akselerasi pertumbuhan INPP pasca-pandemi. Selain berhasil memperbesar skala bisnis, manajemen juga menunjukkan kemampuan menjaga profitabilitas dan mengelola biaya secara optimal. Dengan pencapaian tersebut, perusahaan kini berada pada posisi yang lebih solid untuk mengeksekusi ekspansi di berbagai wilayah strategis.
Optimis di tahun 2025
Menatap tahun 2025, INPP menargetkan pertumbuhan pendapatan berulang sebesar 10 hingga 20 persen. Optimisme ini sejalan dengan meningkatnya permintaan ruang komersial dan kawasan mixed use di kota-kota besar, serta pemulihan sektor pariwisata yang memberikan dampak positif bagi unit perhotelan.
Sejumlah proyek pengembangan strategis akan menjadi pendorong utama pencapaian target tersebut. Di Jakarta, INPP akan melanjutkan proses serah terima Tower 1 di Antasari Place, bersamaan dengan peluncuran serviced apartment dan retail space yang diyakini akan memperkuat sumber pendapatan jangka panjang.
Di Bandung, perusahaan menargetkan penyelesaian proyek 23 Paskal Extension pada pertengahan 2025, yang akan memperkuat posisi INPP di sektor pusat perbelanjaan modern. Sementara itu, pembangunan 23 Semarang Shopping Center juga terus berlanjut dan dijadwalkan rampung pada tahun 2026. Selain itu, pengembangan proyek-proyek baru di sejumlah lokasi potensial tetap menjadi bagian dari strategi pertumbuhan berkelanjutan yang dijalankan perusahaan.
Dengan pijakan keuangan yang kokoh, pipeline proyek yang kuat, dan strategi bisnis yang terarah, INPP menatap tahun 2025 dengan keyakinan tinggi untuk memperluas skala usaha dan memperkuat posisi sebagai pemimpin di industri properti gaya hidup di Indonesia.





