Property Times
  • Home
  • Headline
  • News
  • The Pavilion Sawangan
  • The Project
  • Building Material
  • Technology
  • Korporasi
  • Design Architecture
  • Travel & Leisure
  • Figure
No Result
View All Result
  • Home
  • Headline
  • News
  • The Pavilion Sawangan
  • The Project
  • Building Material
  • Technology
  • Korporasi
  • Design Architecture
  • Travel & Leisure
  • Figure
No Result
View All Result
Property Times
No Result
View All Result
  • Home
  • Headline
  • News
  • The Pavilion Sawangan
  • The Project
  • Building Material
  • Technology
  • Korporasi
  • Design Architecture
  • Travel & Leisure
  • Figure
Home Headline

Setelah S&P Global Ratings, Giliran Fitch Ratings Pangkas Peringkat Utang Emiten Alam Sutera

Turunnya rating perusahaan disebabkan karena adanya risiko likuiditas yang dihadapi perusahaan untuk melakukan pembiayaan kembali (refinanci

Redaksi by Redaksi
August 10, 2020
in Headline, Korporasi, News
0
Setelah S&P Global Ratings, Giliran Fitch Ratings Pangkas Peringkat Utang Emiten Alam Sutera
20
SHARES
109
VIEWS
Share on FacebookShare On WhatsApp

Jakarta, Propertytimes.id – Lembaga pemeringkat kredit internasional Fitch Ratings menurunkan peringkat developer PT Alam Sutera Tbk (ASRI) ke CCC- dari sebelumnya B-. Fitch juga menurunkan peringkat surat utang yang diterbitkan dua anak usahanya, Alam Synergy Pte Ltd yang dijaminkan oleh perusahaan dengan peringkat yang sama.

Turunnya rating perusahaan disebabkan karena adanya risiko likuiditas yang dihadapi perusahaan untuk melakukan pembiayaan kembali (refinancing) surat utang anak usahanya. Surat utang yang dimaksud adalah obligasi senilai US$ 115 atau setara Rp 1,6 triliun (jatuh tempo 22 April 2021) dan US$ 370 juta atau Rp 5,4 miliar (jatuh tempo tahun 2022).

“Kemampuan perusahaan untuk mengakses kredit dan pasar modal tampaknya telah memburuk, mengingat risiko bank dan investor lebih besar karena keengganan di tengah kemerosotan ekonomi yang dipicu pandemi saat ini,” tulis laporan resmi Fitch, Jumat (7/82020).

Perusahaan dikatakan dapat kembali meningkatkan peringkat apabila likuiditas ikut meningkat sehingga bisa membayar utang jatuh tempo. Fitch juga memprediksi angka pra-penjualan ASRI sepanjang tahun 2020 berada di Rp1,5 triliun, dengan margin EBITDA sebanyak 35% sampai 40%. Meski begitu perusahaan masih memiliki persediaan (inventory) dari tanah dan bangunan siap jual sampai yang masih dikembangkan atau senilai Rp5,5 triliun pada Desember 2019.

Sebelumnya, Perusahaan pemeringkat utang, Standard & Poor’s (S&P) Global Ratings, juga menurunkan rating utang PT Alam Sutera Tbk (ASRI) dari B- menjadi CCC+. S&P juga menegaskan kembali prospek (outlook) negatif untuk ASRI. Keputusan ini dikeluarkan S&P pada Kamis (30/4/2020). S&P menilai, ASRI akan kesulitan melunasi utang US$ 175 juta yang akan jatuh tempo April 2021. Saat itu, ASRI sendiri sudah membayar sekitar US$ 60 juta dari utang tersebut. Namun, upaya perusahaan properti ini mencari dana pelunasan US$ 115 juta terganjal pandemi virus corona (Covid-19).

“Risiko pembiayaan kembali meningkat karena pilihan semakin terbatas selama pandemi ini. Kami melihat, upaya refinancing yang dilakukan perusahaan (ASRI) akan terhenti oleh Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jabodetabek yang diperpanjang hingga 22 Mei 2020,” tulis Simon Wong dan Christina Lim, dua analis kredit dari S&P dalam keterangan tertulis, seperti dilansir dari www.kontan.co.id.

Secara umum, S&P menilai bahwa Alam Sutera akan menghadapi tekanan likuiditas yang berkelanjutan selama dua tahun ke depan. Sebab, selain memiliki utang jatuh tempo senilai US$ 175 juta di tahun 2021, Alam Sutera juga memiliki utang jatuh tempo senilai US$ 370 juta pada Maret 2022 dan harus mengelola jatuh tempo itu.

Dengan mempertimbang berbagai faktor yang menjadi basis pemeringkatan ini, S&P mengingatkan bahwa peringkat ASRI bisa diturunkan lagi. Jika pada kuartal III-2020 Alam Sutera tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan pendanaan untuk membayar utang jatuh tempo US$ 175 juta pada April 2021, S&P akan memangkas peringkat ASRI.

Menurut S&P, Rating ASRI juga bisa diturunkan menjadi selective default (SD) apabila Alam Sutera melakukan transaksi terkait utang yang jatuh tempo di 2021 atau 2022 yang memberi sinyal kinerja emiten ini sedang tertekan (distressed). Namun demikian, “Kami dapat menaikkan lagi peringkatnya jika Alam Sutera dapat sepenuhnya membiayai kembali obligasi yang jatuh tempo 2021 dengan utang jangka panjang,” tandas S&P. SA

Previous Post

Tingkat Penghunian Kamar Sektor Perhotelan di Beberapa Wilayah Indonesia Mulai Meningkat

Next Post

Keluarga Bintoro Gugat Pailit Sentul City

Next Post
Komisaris Brasali Group Aldo Putra Brasali Tutup Usia

Komisaris Brasali Group Aldo Putra Brasali Tutup Usia

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

  • Tantangan Sektor Properti Tahun 2025

    122 shares
    Share 49 Tweet 31
  • Bapak Real Estate Indonesia Itu Berpulang

    75 shares
    Share 30 Tweet 19
  • GNA Group Luncurkan Golden Sawangan, Hunian Menengah dengan Lokasi Paling Prestisius di Sawangan

    65 shares
    Share 26 Tweet 16
  • Graha Perdana Indah Gelar Groundbreaking New Cluster Morizono

    57 shares
    Share 23 Tweet 14
  • Ir. Ciputra (BAG I) : “Cita-cita Saya adalah Membangun, Itu Sebabnya Menjadi Developer”

    53 shares
    Share 21 Tweet 13
PT Leksana Komunikasi Media

Redaksi, Komunikasi, Pemasaran dan Riset :
Email : redaksi@propertytimes.id redaksi.propertytimes@gmail.com marketing@propertytimes.id

MENU

  • Figure
  • Q&A
  • Brokerages
  • E-Magazine
  • Pedoman Media Cyber
  • Redaksi
  • About
  • Privacy Policy
  • Trademarks
  • Terms of Service

©2018 - 2025 Propertytimes.id

No Result
View All Result
  • Figure
  • Q&A
  • Brokerages
  • E-Magazine
  • Pedoman Media Cyber
  • Redaksi
  • About
  • Privacy Policy
  • Trademarks
  • Terms of Service

©2018 - 2025 Propertytimes.id