Jakarta, Propertytimes.id – Emiten properti PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), mengumumkan rencana Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau Rights Issue III. Pengumuman ini disampaikan sebagai bagian dari pemenuhan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (6/10), PANI berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.212.536.300 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham. Saham baru ini akan berasal dari saham portepel Perseroan dan akan dicatatkan di BEI. Hak atas saham baru ini akan ditawarkan terlebih dahulu kepada pemegang saham yang tercatat pada tanggal penutupan pencatatan.
Pelaksanaan Rights Issue III ini masih menunggu persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 9 Oktober 2025, serta pernyataan efektif dari OJK atas prospektus yang akan diterbitkan.
BACA JUGA: Pantai Indah Kapuk Dua Tbk Tambah Modal Rp300 Miliar Lewat PMTHMETD III
Dana yang diperoleh dari Rights Issue III, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan untuk dua tujuan utama. Pertama, untuk penambahan penyertaan saham di PT Bangun Kosambi Sukses, Tbk (BKS) dengan membeli hingga 44,10% saham yang dimiliki oleh PT Agung Sedayu dan PT Tunas Mekar Jaya. Kedua, untuk penyertaan modal ke dalam tiga entitas anak lainnya, yaitu PT Cahaya Inti Sentosa (CISN), PT Karunia Utama Selaras (KUS), dan PT Panorama Eka Tunggal (PET).
Rights Issue III ini diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan, meningkatkan aset, serta mendukung ekspansi dan pertumbuhan pendapatan PANI di masa depan. Bagi pemegang saham, mereka yang tidak menggunakan haknya untuk membeli saham baru berpotensi mengalami penurunan persentase kepemilikan atau dilusi hingga 6,693%. Namun, Perseroan meyakini bahwa penguatan modal ini akan mendorong kinerja dan prospek bisnis yang lebih baik, sehingga pada akhirnya memberikan manfaat bagi seluruh pemegang saham.
Berdasarkan laporan keuangan proforma per 30 Juni 2025, pelaksanaan Rights Issue III diperkirakan akan meningkatkan total aset Perseroan menjadi Rp49,66 triliun dari sebelumnya Rp48,76 triliun. Total ekuitas juga diproyeksikan naik menjadi Rp30,33 triliun dari sebelumnya Rp29,43 triliun. Struktur permodalan dan likuiditas menunjukkan perbaikan, dengan rasio liabilitas terhadap ekuitas yang turun dari 0,66 menjadi 0,64.
Adapun, tahapan yang perlu diperhatikan pemegang saham antara lain Pengumuman RUPSLB pada 2 September 2025, Penutupan Pencatatan Pemegang Saham pada 16 September 2025, Pemanggilan RUPSLB pada 17 September 2025, Pelaksanaan RUPSLB pada 9 Oktober 2025, dan Pengumuman Hasil RUPSLB pada 13 Oktober 2025.