Batam, Propertytimes.id – Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Oracle Corp, sedang menjajaki kemungkinan pendirian pusat layanan cloud di Indonesia. Informasi ini diperoleh dari sumber anonim yang mengetahui perihal diskusi antara Oracle dan pemerintah Indonesia, seperti dilansir dari laman portal theedgemalaysia.com, Jumar (14/3).
Oracle, yang berbasis di Austin, Texas, dilaporkan tengah mempertimbangkan Pulau Batam sebagai lokasi proyek tersebut. Kawasan Nongsa Digital Park menjadi pilihan utama karena keberadaan sejumlah pusat data lainnya, status zona perdagangan bebas Batam, serta kedekatannya dengan Singapura dan Malaysia.
Sumber tersebut menekankan bahwa diskusi ini masih bersifat awal dan dapat mengalami perubahan. Baik pihak Oracle maupun Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia dilaporkan belum memberikan tanggapan resmi terkait berita ini.
Nongsa Digital Park menawarkan keunggulan berupa ketersediaan daya listrik yang memadai, keamanan ketat, kondisi seismik yang ideal, serta konektivitas melalui 13 kabel serat optik bawah laut internasional. Keberadaan infrastruktur ini menghubungkan kawasan tersebut dengan berbagai wilayah di Indonesia, Singapura, dan pantai barat Amerika Serikat.
Langkah Oracle ini sejalan dengan tren investasi data center oleh perusahaan teknologi AS lainnya di Asia, seperti Meta dan Google, untuk mendukung pertumbuhan layanan kecerdasan buatan (AI). Investasi ini mencerminkan prediksi pertumbuhan pasar AI global yang diperkirakan mencapai US$990 miliar pada tahun 2027, menurut Bain & Co. Diketahui, sebelumnya, Oracle telah memiliki dua pusat komputasi awan di Singapura dan mengumumkan rencana investasi sebesar US$6,5 miliar untuk membangun fasilitas serupa di Malaysia.
Diketahui, bisnis data center atau pusat data di Indonesia terus melonjak dalam tiga tahun terakhir. Pendapatan sektor ini diperkirakan mencapai USD1,3 miliar atau sekitar Rp19,3 triliun di tahun 2023 dan diproyeksi menjadi sebesar 3,07 miliar Dolar AS atau Rp45,9 triliun pada 2026 mendatang. Data center juga menjadi salah satu sektor yang menyerap sekitar separuh dari total serapan lahan industri dalam beberapa tahun terakhir.