Jakarta, Propertytimes.id – Pengembang properti Australia Crown Group rencanakan pengembangan hunian vertikal atau apartemen di Melbourne, Australia. Proyek ini nantinya akan diluncurkan pertama kali di Indonesia. Direktur Pemasaran dan Penjualan Crown Group Indonesia Tyas Sudaryomo menjelaskan, salah satu alasan dipilihnya Indonesia dikarenakan Melbourne merupakan salah satu area yang populer bagi orang-orang Indonesia sejak tahun 1990-an. Apalagi jumlah siswa Indonesia banyak yang melanjutkan pendidikan mereka di Melbourne.
“Melbourne ini sangat populer selain Sydney dan orang Indonesia banyak mengirimkan anaknya ke kota ini, karena di sini ada sekitar 10 universitas ternama yang menjadi favorit orang Indonesia,” ujar Tyas Sudaryomo saat konferensi persi virtual, Selasa (11/8/2020).
Hal tersebut yang membuat pihak Crown Group mengenalkan proyeknya di Indonesia lebih dulu dibanding di Sydney. Pihaknya juga optimis bahwa penjualan proyek hunian di tahun ini Indonesia akan melebihi Sydney. Bahkan Melbourne disebut-sebut sebagai daerah yang memiliki living cost lebih rendah dibandingkan dengan Sydney.
“Tidak mengherankan, karena Melbourne juga menjadi World’s Most Liveable Cities selama 2 tahun terakhir oleh Economist Intelligence Unit Global Liveability Index,” imbuhnya.
Apartemen yang berlokasi di 175 Sturt Street, Southbank ini sendiri nantinya akan merangkum sebanyak dua menara yang mencakup 152 unit di masing-masing tower. Terdiri dari tipe studio serta 1 hingga 3 kamar ukuran dengan ukuran mulai dari 44 sampai 95 m2. Sementara harga satu unitnya mencapai AUS$11 ribu hingga AUS$13 ribu dolar Australia per meter persegi, atau sekitar Rp5,8 miliar per unit.
Apartemen ini didesain oleh Koichi Takada dengan bentuk bangunan yang terinspirasi dari bentuk lipatan pita. Desain ini juga menginterpretasikan kawasan Southbank yang dikenal sebagai distrik kesenian di Melbourne. Sementara nama apartemen belum ditentukan dan proyek ini akan launching secara resmi di Jakarta pada bulan November 2020 mendatang. SA