Jakarta, Propertytimes.id – Keadaan pandemi membuat bisnis sektor properti terpuruk. Mulai dari developernya sendiri hingga pemilik yang menyewakan hunian miliknya. Hal ini dirasakan oleh seorang pengacara ternama di Indonesia, Dr Hotman Paris Hutapea yang terkenal memiliki banyak apartemen. Ia mengaku bahwa apartemen-apartemen miliknya mengalami kekosongan karena sepi penyewa.
Akibat dari kekosongan apartemen tersebut membuat Iuran Pengelolaan Apartemen (IPL) yang seharusnya dibayarkan oleh penyewa jadi harus dibayar sendiri olehnya. “Saya punya apartemen ratusan belum ada penyewa. Bahkan ada lagi 50 apartemen saya sengaja tidak terima dari developer agar tidak bayar IPL,” ungkap Hotman Paris dalam webinar “Hukum Restrukturisasi dan Kepailitan” yang berlangsung, Jumat (31/7/2020) lalu.
Menurut Hotman Paris, biaya IPL untuk satu unit apartemen di area premium seperti Central Business District Jakarta bisa mencapai Rp20 juta per bulan dan merupakan harga yang cukup tinggi. “Jadi bayangin kalau bayar apartemennya di District 8 atau SCBD, IPL satu unit bisa Rp20 juta belum lagi perkantoran di sana,” imbuhnya.
Dalam webinar tersebut ia pun menjelaskan juga soal kondisi ekonomi bisnis serta investasi properti juga tergantung oleh keadaan ekonomi. Jika 10 tahun lalu bisnis ruko sangat menguntungkan, namun sekarang ekonomi sedang lesu ditambah akibat dari Covid-19. Maka sektor properti pun ikut lesu apalagi untuk sewa baik hunian maupun ruko. SA