Depok, Propertytimes.id – Pandemi Covid-19 membuat bisnis perhotelan terhambat apalagi saat diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada beberapa waktu lalu. Bahkan tingkat okupansi perhotelan menurun hingga 90%. Terutama di daerah ibu kota sendiri berada di tingkat 10% hingga 30% saja. Namun tidak sedikit pengelola hotel optimis bahwa okupansi atau tingkat hunian perhotelan akan bangkit kembali, salah satunya dari Aston Bellevue Radio Dalam.
General Manager Aston Bellevue Ahmad Hifni dalam konferensi pers Sabtu (1/8) lalu mengatakan pihaknya berkomitmen untuk turut serta dalam menggerakkan perekonomian Indonesia khususnya di area Jakarta serta menargetkan okupansi perhotelan di akhir tahun ini akan naik mencapai 40%.
Terlebih di masa PSBB transisi ini, pihak hotel Aston terus menerapkan protokol kesehatan yang telah diberikan pemerintah untuk memastikan kondisi hotel tetap higienis dengan selalu melakukan treatment secara berkala.
Selain itu ada beberapa strategi yang dicanangkan oleh Aston untuk mencapai target peningkatan okupansi hotel. “Tentu hotel harus mampu menekan biaya-biaya seperti variable cost dan menghemat pemakaian energi,” ujar Hifni. Kemudian bekerja sama dengan online travel agent (OTA) dinilai meningkatkan pemasukan karena di masa pandemi pemesanan hotel melalui OTA cukup tinggi.
“Kami membidik segmen online travel agent (OTA), korporasi, pemerintah, dan MICE business, karena itu kami memiliki tiga meeeting room dengan kapasitas berkisar 40 sampai 20 orang,” katanya. Dengan begitu diharapkan bisnis perhotelan bisa membaik di semester pertama tahun 2021 mendatang, karena merupakan masa pemulihan dari pandemi Covid-19. SA