Jakarta, Propertytimes.id – Kaluna adalah seorang gadis sekaligus pekerja yang baru merintis kariernya di Jakarta dan masih tinggal bersama orang tua yang sudah tidak lagi bekerja (pensiun). Bungsu dari tiga bersaudara ini lahir dari latar belakang keluarga sederhana. Selain kedua orang tua, Kaluna yang lahir sebagai generasi sandwich ini juga harus berbagi tempat tinggal bersama kedua kakak, ipar, serta keponakannya.
Tak ayal, kondisi ini membuat kondisi rumah selalu dalam keadaan ramai dan acapkali justru membuatnya tak nyaman. Suatu hari, ia pun bermimpi untuk memiliki rumah sendiri seperti orang-orang. Namun, harga rumah di Jakarta yang semakin tidak terjamah, ditambah lagi penghasilannya yang pas-pasan justru menjadi penghalang.
Belakangan, berbekal informasi, Kaluna bersama temannya berusaha mencari rumah dengan harga terjangkau hingga ke wilayah pinggiran Jakarta. Untuk mewujudkan mimpi memiliki rumah impian tersebut, mereka pun harus berjuang mulai dari mengencangkan “ikat pinggang”, mencari kerja sampingan, hingga mendapatkan pinjaman dari kantor. Namun, masalah baru muncul saat orang tua dan kedua saudaranya mendapat masalah serta membutuhkan bantuan finansial.
Kaluna adalah salah satu tokoh utama dalam fim Home Sweet Loan. Rumah produksi Visinema ini menampilkan Yunita Siregar sebagai pemeran utama Kaluna. Home Sweet Loan juga dibintangi Derby Romero, Risty Tagor, Fita Anggriani, Ario Wahab, dan Ayushita Nugraha.
Film yang sudah tayang di bioskop sejak 26 September 2024 lalu ini dalam beberapa waktu terakhir cukup mendapat perhatian dari masyarakat, khususnya generasi milenial karena mencerminkan realitas yang dihadapi banyak orang di Indonesia ketika mencoba memiliki rumah. Propertytimes.id mencoba merangkum beberapa permasalahan yang tak pernah kunjung usai tersebut, diantaranya;
Harga Properti yang Melambung
Di banyak kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, harga properti terus meningkat. Banyak orang merasa kesulitan untuk mengumpulkan uang muka yang diperlukan untuk membeli rumah.
Pendapatan yang Tidak Seimbang
Dengan biaya hidup yang tinggi dan pendapatan yang stagnan, banyak orang merasa terjepit. Pendapatan yang tidak sebanding dengan harga rumah membuat impian untuk memiliki rumah menjadi sulit dicapai.
Suku Bunga KPR yang Tinggi
Meskipun ada program KPR (Kredit Pemilikan Rumah), suku bunga yang tinggi sering kali menjadi kendala. Masyarakat harus siap untuk membayar cicilan yang bisa menyita sebagian besar pendapatan bulanan mereka.
Proses Administrasi yang Rumit
Mengurus dokumen dan persyaratan untuk mendapatkan KPR bisa sangat membingungkan. Banyak orang yang tidak tahu arah dan harus melalui prosedur yang berbelit-belit.
Lokasi dan Aksesibilitas
Banyak rumah dengan harga yang lebih terjangkau terletak jauh dari pusat kota atau fasilitas umum. Hal ini menambah biaya transportasi dan waktu perjalanan, yang kadang membuat pilihan ini tidak praktis.