Jakarta, propertytimes.id – Di masa pandemi seperti sekarang, rumah terbukti mejadi tempat teraman dan ternyaman di tenga-tengah eskalasi penyebaran virus serve acute respiratory syndrone coronavirus 2 (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19 yang sudan menjadi pandemi global.
Demikian disampaikan oleh Hendro S. Gondokusumo selaku founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) PT Intiland Development Tbk dalam acara Webinar Hidup Sehat bertema Jantung Sehat & Covid-19: The Dos and The Don’ts. Kegiatan webinar yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom dan YouTube live streaming ini digelar pada Jumat (21/8) lalu oleh Intiland melalui dua pengembangan proyek apartemen SQ Res dan Fifty Seven Promenade.
Selain Hendro S. Gondokusumo, kegiatan webinar ini menghadirkan narasumber lainnya yakni dr. Nikolas Wanahita, MD, MHA, FACC, FSCA, ahli kardiologi dari Mount Elizabeth Novena Hospital Singapura dan dr. Twindy Rarasati, sosok dokter dan aktris muda serta penyintas Covid-19.
Intiland sebagai pengembang, menurutnya, senantiasa berusaha menghadirkan hunian, baik rumah tapak maupun apartemen yang nyaman sebagai tempat tinggal dan tetap menunjang produktivitas. Saat sebagian besar masyarakat harus menghabiskan waktu di rumah untuk bekerja atau work from home, maka pemilihan lokasi, kondisi lingkungan, dan fasilitas pendukung yang tersedia menjadi faktor krusial bagi masyarakat.
Hendro mencontohkan, prinsip-prinsip hunian sehat diterapkan dalam pembangunan proyek apartemen SQ Res di TB Simatupang, Jakarta Selatan dan Fifty Seven Promenade di kawasan Thamrin – Sudirman, Jakarta Pusat. Kedua apartemen ini menawarkan banyak keunggulan dari sisi desain dan fasilitas yang menjadi solusi terhadap kebutuhan hunian sehat dan nyaman, serta tetap produktif.
Pendapat senada disampaikan oleh dr. Nikolas Wanahita yang memaparkan secara gamblang tentang poin-poin penting terkait pola penularan Covid-19 dan risiko utama yang harus dihadapi masyarakat. Pentingnya menjaga protokol kesehatan secara ketat dengan menjalankan langkah-langkah preventif, seperti penggunaan masker dan menjaga jarak adalah cara termudah untuk melindungi diri dan keluarga di masa pandemi.
Menurutnya, penerapan protokol kesehatan serta menjaga daya tahan tubuh dengan senantiasa menjalankan pola hidup sehat, asupan gizi yang baik, rutin berolahraga, menghindari stres, serta istirahat yang cukup adalah kunci dalam mencegah diri terinfeksi Covid-19. Faktor penting lainnya yakni memahami secara benar pola-pola penularan di masa pandemi dan risiko-risiko utama khususnya bagi kelompok masyarakat berisiko tinggi, seperti penderita penyakit jantung, darah tinggi, dan penyakit degeneratif lainnya.
“Selain itu, faktor lainnya yang tidak kalah penting adalah tempat tinggal dan lingkungan. Tinggal di lingkungan yang baik serta menempati hunian sehat dan nyaman sangat membantu sebagai tempat berlindung dalam menghadapi masa pandemi seperti saat ini,” kata dr. Nikolas
Pengalaman Berharga
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, dr. Twindy Rarasati juga berkesempatan berbagi pengalamannya ketika dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 melalui polymerase chain reaction (PCR) Swab Test beberapa bulan lalu. Ia mengaku tidak merasakan demam seperti kebanyakan orang yang terpapar virus ini, hanya merasa gejala sesak napas dan hilangnya indra penciuman.
Lebih membingungkan ketika hasil rapid test keluar dan dinyatakan non-reaktif. Namun, karena merasa ada yang tidak beres dengan gejala-gejala yang dirasakannya dan kebetulan juga seorang dokter, dr. Twindy memutuskan untuk melakukan PCR Swab Test yang hasilnya dinyatakan positif. Dari pengalaman tersebut, ia menegaskan PCR Swab Test adalah standar emas atau gold standard untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi Covid-19 atau tidak.
“Kasus ini mungkin tidak hanya terjadi pada saya, tetapi juga pada orang lain yang merasa dirinya sehat dan belum melakukan isolasi mandiri dari awal gejala. Bisa jadi, seseorang sudah terinfeksi, tetapi belum muncul antibodi untuk melawan virus SARS-CoV-2,” kata dr. Twindy. Mit