Lombok, propertytimes.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, kembali merealisasikan penyaluran pembiayaan homestay melalui Program Kemitraan di kawasan destinasi pariwisata Desa Kuta, Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dikenal sebagai salah satu dari 10 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP). Penyaluran Program Kemitraan tersebut nantinya akan dilakukan melalui Lembaga Penyalur dengan cara melakukan pendampingan kepada Lembaga Penyalur dalam rangka membentuk capacity building dan peningkatan peran serta masyarakat setempat.
Adapun, realisasi penyaluran pembiayaan tersebut diwujudkan melalui penandatanganan perjanjian penyaluran Program Kemitraan Pembiayaan Homestay oleh Direktur SMF, Trisnadi Yulrisman dan Ketua BumDes Kuta, Mandalika, NTB, Emur pada Kamis (24/10). Penandatanganan ini turut disaksikan oleh Ketua Tim Percepatan Pengembangan Homestay Desa Wisata, Anneke Prasyanti, Kepala Bidang Investasi Destinasi Pariwisata Prioritas, Nurwan Hadiyono, Kasubdit Kekayaan Negara Dipisahkan, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Bapak Muhamad Nahdi, Kepala Desa Kuta, Mandalika, Mardan, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Kuta, Lalu Maulidin, serta para tokoh mayarakat.
Penandatanganan ini merupakan tindak lanjut dari MoU kerja sama Pelaksanaan Dukungan Pembiayaan Pondok Wisata atau homestay di 10 DPP yang sebelumnya sudah ditandatangani antara Kemenpar dan PT SMF pada awal Juli laludi Kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta.
Anneke Prasyanti, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Homestay Desa Wisata Kemenpar menjelaskan, alasan pemilihan Desa Penyangga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seperti Desa Kuta di Mandalika adalah sesuai hasil mapping yang telah dilakukan di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas, terutama menyangkut potensi pariwisata di dalamnya. “Apalagi Mandalika akan menjadi tuan rumah Moto GP di 2021, pasti kebutuhan penginapan juga akan meningkat. Lebih baik masyarakat sekitar yang ambil kesempatan agar terkena dampak positifnya,” ujar Anneke seraya menuturkan jika dipilihnya homestay disebabkan usaha ini lebih mudah dan murah karena memanfaatkan hunian pribadi. Karena itu, Anneke berharap jika pemanfaatan dana Program Kemitraan ini dapat mendukung perbaikan/pembangunan Homestay yang kriterianya melekat dengan ciri khas rumah Lombok.
“Setiap Homestay dan ekosistemnya memiliki ciri khas masing-masing. Di Lombok misalnya, bentuk rumahnya berbeda dengan rumah di destinasi lain, berikut aktivitas dan kulinernya. Hal ini yang menjadi nilai jual bagi wisatawan dan akan menjadi pemenuhan salah satu poin dari Sapta Pesona, yaitu kenangan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur SMF, Trisnadi Yulrisman mengatakan bahwa program pembiayaan homestay ini adalah bagian dari komitmen SMF membantu program pemerintah mengembangkan destinasi wisata nasional. “SMF berharap masyarakat dapat memanfaatkan pembiayaan homestay ini untuk membangun/ memperbaiki kamar rumah yang akan disewakan kepada wisatawan sehingga dapat mendatangkan penghasilan bagi pemilik dan menciptakan lapangan kerja,” ungkap Trisnadi.
Ketua BUMDes Mandalika, Emur, menyebutkan pihaknya menerima baik program kredit kemitraan yang ditawarkan dan akan bersinergi dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam rangka penyaluran pembiayaan dari SMF kepada para pengelola homestay di daerah tersebut. Dia juga mengharapkan adanya pembinaan dan pengawalan lebih lanjut untuk menggulirkan dana yang diterima secara tepat guna.
“Kami sangat senang. Program ini sangat bermanfaat dan menguntungkan bagi masyarakat. Kami juga mengharapkan adanya pengawasan sehingga pada saat penyaluran dana akan berjalan lancar,” jelas Emur.
Pengembangan Homestay di destinasi pariwisata ini selaras dengan amanat Presiden Republik Indonesia yang mengharapkan bahwa pariwisata Indonesia dapat terus diperkuat dan dikembangkan menjadi sektor strategis dan pilar pembangunan perekonomian nasional. Selain itu, pariwisata Indonesia juga diharapkan dapat mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 20 juta dan pergerakan wisatawan nusantara sebesar 275 juta perjalanan pada tahun 2019 ini. Kemenpar dan SMF sendiri pada awal tahun 2019 lalu telah melakukan penyaluran Program Kemitraan homestay yang bekerja sama dengan BUMDes di dua destinasi wisata lainnya yaitu Desa Wisata Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah dan Desa Wisata Nglanggeran, Kecamatan Pathuk, Gunung Kidul, Yogyakarta. Mit