Jakarta, Propertytimes.id – Dewasa ini, tren ruang kantor terus berkembang seiring dengan perubahan cara kerja dan kebutuhan karyawan. Selain itu, tren ruang kerja turut dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang dapat berubah seiring waktu dan perkembangan masyarakat, teknologi, maupun ekonomi.
Faktor teknologi, misalnya. Kemajuan teknologi, seperti perangkat mobile, aplikasi kolaborasi, dan sistem manajemen proyek, memungkinkan pekerja untuk bekerja dari mana saja, sehingga mempengaruhi desain ruang kerja.
Tren ruang kantor juga tak luput dari peristiwa global, seperti pandemi COVID-19, yang secara tidak langsung telah mempengaruhi cara bekerja dan desain ruang kerja, dengan penekanan pada jarak sosial dan ruang yang lebih terbuka.
Colliers Indonesia menyebutkan, dalam dua dekade terakhir, tempat kerja mengalami perubahan secara signifikan menuju ruang yang lebih terbuka, fleksibel, dan beragam. Tren tersebut semakin cepat berkembang pasca-pandemi, sehingga efektivitas dan suasana ruang kerja menjadi faktor penting bagi para penggunanya.
“Tempat kerja telah berkembang tidak hanya sekadar ruang fisik, namun telah menjadi bagian integral bagi para penggunanya,” terang Rahmat Daresa Alam, Head of Project Management Colliers Indonesia dalam keterangannya, Kamis (17/10).
Rahmat menuturkan, ada dua kunci yang harus dilakukan pengelola untuk merancang ruang kantor agar menciptakan lingkungan yang mendukung berbagai model kerja sekaligus meningkatkan kinerja karyawan, diantaranya dengan mengidentifikasi dan mengkategorikan ruang kerja menjadi berbagai zona serta mengoptimalisasikan ruang kantor.
“Dalam konteks optimalisasi ruang, salah satu alat yang digunakan oleh seorang manajer proyek adalah Space Adjacency Diagram. Diagram ini digunakan untuk memastikan bahwa tata letak turut mendukung kebutuhan operasional secara optimal dan meningkatkan efisiensi alur kerja secara menyeluruh,” pungkas Rahmat.