Jakarta, Propertytimes.id – Meski sejumlah Negara telah mengaktifkan kembali aktifitas bisnis mereka di tengah pandemi, namun bukan berarti pertumbuhan ekonomi telah kembali bergeliat layaknya sebelum pandemi. Industri properti, salah satunya. Dalam kondisi aktual, sektor ini masih harus berjuang menghadapi berbagai penurunan di tengah pandemi.
Tak pelak, para pelaku usaha di sektor ini pun mulai berfikir keras untuk mengubah strategi bisnis mereka dan berusaha semaksimal mungkin untuk menyesuaikan diri dengan perubahan perilaku konsumen yang terjadi. Dilansir dari Forbes.com, setidaknya ada lima prediksi yang dilakukan pengembang guna mengantisipasi perubahan konsumen di masa mendatang, khususnya ketika pandemi berakhir.
Hunian Luas Paling Dicari
Di masa mendatang, orang-orang diprediksi akan cenderung memilih apartemen dengan ukuran lebih besar untuk mendapatkan pencahayaan yang maksimal, ruang outdoor yang luas, pemandangan tanpa batas, hingga fasilitas yang lengkap. Konsep yang disebut microapartment ini dinilai menjadi gagasan yang menantang terutama di New York saat ini.
Home Office
Ruang terbuka untuk bekerja dan home office diprediksi akan menjadi komoditas. Ruang balkon, teras, dan atap rumah menjadi fasilitas yang diminati dalam beberapa bulan mendatang. Home Office atau berkantor di rumah menjadi tren. Karena itu, pengembang harus memikirkan untuk memberikan ruang atau tata letak bagi penyewa yang bekerja dari rumah untuk setiap portofolio mereka.
Boutique Property
Bangunan-bangunan butik properti, townhouse, dan berteknologi tinggi akan semakin populer.
Biaya Konstruksi Meningkat Tajam
Harga konstruksi diprediksi bakal meningkat tajam. Seperti diketahui, sebelum pandemi, industri konstruksi sudah menghadapi kekurangan pekerja dan profesional. Perizinan dan peningkatan biaya karena pulihnya pasokan dan bagaimana menjaga keselamatan pekerja menjadi indikator naiknya harga konstruksi. SA