Bangkok, Propertytimes.id – Investasi properti pada hunian bermerek atau branded residences kini berkembang pesat dan mengubah peta properti mewah dunia. Jika dulu ceruk pada segmen ini hanya dianggap kecil, kini pasar telah tumbuh cepat dan mulai bergeser dari Amerika Utara menuju Asia dan Timur Tengah, dimana Thailand sebagai salah satu tujuan utama.
Menurut The Residence Report 2025 yang dilansir dari konsultan properti global Knight Frank, jumlah proyek hunian bermerek global saat ini melonjak dari hanya 169 pada tahun 2011 menjadi 611 pada 2024. Angka ini diperkirakan akan melampaui 1.000 proyek pada 2030, sebagaimana dikutip dari Borneo Bulletin, Senin (29/9).
Perkembangan ini menunjukkan bahwa hunian bermerek kini tidak hanya dilihat sebagai gaya hidup mewah, tetapi juga sebagai sarana investasi yang bisa memberi pendapatan sewa stabil. Amerika Utara memang masih memimpin pasar, tetapi porsinya perlahan menurun. Sebaliknya, Timur Tengah semakin kuat dengan Uni Emirat Arab dan Arab Saudi yang kini menyumbang lebih dari 26 persen proyek baru.
BACA JUGA: Lonjakan Industri Kendaraan Listrik di Thailand Picu Booming Properti Komersial
Di kawasan Asia Pasifik, permintaan tetap tinggi. Thailand, India, dan Asia Tenggara disebut sebagai “pasar baru” yang menjanjikan. Thailand menarik perhatian karena tidak hanya memiliki pantai dan potensi pariwisata, tetapi juga pembangunan kawasan besar yang menggabungkan layanan hotel bermerek, pengelolaan ala perhotelan, dan konsep hidup dalam komunitas.
Kombinasi itu membuat proyek hunian bermerek di Thailand diminati pembeli maupun investor yang mencari pemasukan sewa rutin. Infrastruktur yang siap dan aturan visa jangka panjang juga memperkuat daya tarik negara tersebut.
“Dengan lokasi utama, gaya hidup menarik, dan jumlah orang kaya yang terus bertambah, hunian bermerek akan menaikkan standar hunian sekaligus memperkuat posisi Thailand di pasar global,” kata Nattha Kahapana, Managing Director Knight Frank Thailand.
Laporan Knight Frank juga mencatat dua tren penting yang makin dicari di hunian bermerek yaitu konsep kesehatan dan panjang umur serta desain ramah lingkungan. Proyek modern tidak hanya menawarkan rumah atau apartemen, tetapi juga fasilitas yang mendukung kualitas hidup jangka panjang, seperti layanan kesehatan, pusat kebugaran, hingga sistem rumah pintar hemat energi.
Meski begitu, ada tantangan yang harus dihadapi. Di antaranya, biaya operasional tinggi karena manajemen yang rumit, risiko pasar kelebihan pasokan, dan ketidakpastian ekonomi global yang bisa membuat investor menunda keputusan.
Namun, untuk Thailand, peluang masih terbuka. Jika pengembang bisa menjaga keseimbangan antara kerja sama dengan merek hotel, kualitas hunian, dan nilai investasi, bukan tak mungkin negara ini bisa menjadi pusat hunian bermerek terbesar di Asia dalam beberapa tahun mendatang.