Singapura, Propertytimes.id – Pengusaha cat terkemuka sekaligus salah seorang miliarder terkaya Singapura, Goh Cheng Liang, wafat pada Selasa (12/8) di usia 98 tahun. Pendiri Wuthelam Group yang menguasai hampir 60 persen saham Nippon Paint Holdings itu memiliki kekayaan bersih sekitar US$13 miliar atau setara Rp201,5 triliun, menurut Forbes.
Dikutip dari South China Morning Post, Goh menghembuskan napas terakhirnya di Singapura dengan didampingi keluarga. Semasa hidup, ia dikenal sebagai sosok yang mengawali karier dari latar belakang sederhana sebelum membangun kerajaan bisnis cat yang mendunia, sekaligus aktif dalam kegiatan filantropi, khususnya di bidang penelitian kanker.
Lahir pada 1927 di Singapura, Goh melewati masa kecil dalam kesederhanaan di sebuah kamar sewa di kawasan River Valley. Lokasi tersebut kelak menjadi tempat berdirinya salah satu proyek ikoniknya, pusat perbelanjaan Liang Court, pada awal 1980-an. “Itu area di mana ia lahir dan tumbuh besar, dan setelah berhasil, ia ingin mengembangkan daerah tersebut,” kata Ker Sin Tze, mantan politisi yang pernah memimpin proyek itu.
BACA JUGA: Pengembang Ini Cetak Rekor Harga Lahan Kondominium Eksekutif di Singapura
Perjalanan bisnis Goh dimulai pada 1949 ketika ia membeli cat bekas lelang militer Inggris, yang kemudian diolah menjadi merek Pigeon Brand. Kesuksesan awalnya diperkuat saat menjadi distributor Nippon Paint pada 1950 dan saat memanfaatkan lonjakan harga cat pada krisis minyak 1973. Keuntungan tersebut diinvestasikan ke sektor properti, termasuk pengembangan Mount Elizabeth Hospital, Liang Court, serta berbagai proyek residensial dan komersial di Singapura, Hong Kong, China, dan Amerika Serikat.
Pada 2021, Wuthelam Holdings mengakuisisi mayoritas saham Nippon Paint Holdings senilai US$12 miliar atau sekitar Rp186 triliun. Kesepakatan ini mengerek kekayaan Goh menjadi US$24 miliar (sekitar Rp372 triliun) dan menempatkannya di puncak daftar orang terkaya Singapura versi Forbes.
Meski memiliki sejumlah superyacht mewah, termasuk White Rabbit Golf, trimaran terbesar di dunia sepanjang 84 meter, Goh dikenal sebagai filantropis besar. Ia mendirikan Goh Foundation yang mendanai pembangunan National Cancer Centre Singapore (NCCS) dan Goh Cheng Liang Proton Therapy Centre senilai S$50 juta. Kepala Eksekutif NCCS, Lim Soon Thye, menyebut kontribusi Goh “instrumental dalam mentransformasi perawatan kanker di Singapura melalui riset dan inovasi pengobatan.”
Selain di Singapura, filantropi Goh menjangkau China, termasuk pembangunan infrastruktur, suplai air bersih, sistem sanitasi, dan sekolah di Dawu Village, Chaozhou yang menjadi kampung leluhurnya.
Putra sulungnya, Goh Hup Jin, menggambarkan sang ayah sebagai teladan kebaikan dan kerendahan hati. “Kami beruntung dia menunjukkan bagaimana menjadi pribadi yang baik,” ujarnya. Goh meninggalkan tiga anak, delapan cucu, dan satu cicit.