Sentul, Propertytimes.id – Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) Panangian Simanungkalit mengatakan, jika sebelumnya Tangerang Selatan menjadi lokasi favorit, kini telah bergeser ke kawasan Sentul yang merupakan kawasan yang sedang tumbuh pesat. Selain memiliki suasana alami dan asri, Sentul juga dikenal sebagai kawasan wisata. Properti di kawasan Sentul selain untuk dihuni, juga menjadi instrumen investasi mengingat harga properti di kawasan ini terus naik.
“Kawasan Sentul sangat luas, karena itu pengembang perlu membuat inovasi-inovasi baru. Inovasi tersebut berkaitan dengan akses infrastruktur. Ke depan Kawasan Sentul diyakini akan terus berkembang, dan para pengembang makin jeli dalam mengembangkan konsep kawasan propertinya, sesuai dengan kebutuhan konsumen. Tidak hanya membangun hunian, para pengembang juga menyediakan berbagai fasilitas dan sarana penunjang, sehingga perlahan tapi pasti, Sentul akan menjadi magnet baru,” ujar pendiri Panangian School of Property ini.
Sebelumnya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bogor mengatakan, sejak 2010 Sentul telah dan akan terkoneksi dengan daerah lain melalui berbagai jalan tol yang saling terhubung. Salah satunya rencana pembangunan jalan poros tengah timur atau jalan poros Jonggol yang digagas Pemerintah Kabupaten Bogor dan akan menghubungkan kawasan Jonggol dan sekitarnya dengan kawasan BSD di Kota Tangerang Selatan.
Pintu utama jalan menuju kawasan Jonggol tersebut nantinya akan dibangun di sekitar pintu keluar Sirkuit Internasional Sentul di Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Jalan ini akan membentang ke arah timur dengan lebar 30 meter hingga Kota Bunga Cianjur serta kawasan Deltamas, Cikarang, Bekasi.
Baca juga : SIRKUIT SENTUL BERSALIN RUPA JADI KAWASAN PERUMAHAN?
Sentul City
Sentul City adalah pengembang yang lebih dulu menggarap Sentul sebagai hunian berpanorama pegunungan di selatan Jakarta melalui kawasan kota mandiri Sentul City. Saat ini kawasan tersebut terus menambah kantung-kantung cadangan lahan (landbank). Hingga saat ini, tercatat luas lahan yang dimiliki Sentul City mencapai 14.000 ha yang membentang hingga ke Puncak dan Jonggol.
Harga hunian landed house di Sentul City mulai dari Rp2 miliar sedangkan untuk unit apartemen Sentul City mulai dari Rp700 jutaan untuk tipe studio. Harga lebih tinggi untuk unit apartemen Safron yang dijual dengan harga mulai dari Rp900 jutaan. Harga tak jauh berbeda juga ditawarkan untuk unit apartemen Opus Park.
Proyek yang sedang dipasarkan: Cluster Green Mountain (LB/LT) 101/126 Rp2,23 Miliar
Sentul Alaya
Sentul Ayala menawarkan harga mulai Rp1 miliar untuk rumah 1 lantai dan Rp2,4 miliar untuk tipe 2 lantai dengan luas tanah di atas 120 m2 dan bangunan di atas 90m2. Perumahan ini merupakan instrumen investasi yang cukup prospektif, mengingat harga sewa yang ditawarkan mulai dari Rp700 ribu hingga Rp1 juta per hari. Selain hunian, potensi investasi yang terus meningkat juga datang dari ruko komersial. Jika 5-10 tahun lalu harga ruko 4 lantai mulai dari Rp1,3 miliar kini ruko tersebut dijual dengan harga Rp4-5 miliar. Secara umum kenaikkan harga properti di Sentul berkisar 5-10% tiap tahunnya.
Proyek yang sedang dipasarkan: Cluster Cadenza Harga mulai Rp1 Miliar-an
LRT City
Developer lain yang melirik Sentul adalah PT Adhi Commuter Properti. Anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk. ini, mengembangkan LRT City Royal Sentul Park, di lahan dekat Sentul International Sirkuit. Amrozi Hamidi, Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti (ACP) mengatakan, Sentul memiliki potensi besar ke depan. Dengan kualitas udara yang lebih bagus dibandingkan daerah lain, kedepan kawasan Sentul akan semakin diminati konsumen.
“Kami optimistis, properti yang kami hadirkan di Sentul akan menjadi pilihan bagi konsumen. Tentu, kami akan membangun kawasan ini, tidak hanya sekadar sebuah hunian, namun kami juga akan membangun kawasan komersial lainnya,” katanya.
Nanang Safrudin Salim, Project Director LRT City Sentul-Royal Sentul Park, mengatakan, Royal Sentul Park dikembangkan di lahan seluas 14.8 Ha, dengan investasi Rp7,5 triliun. Di Kawasan ini direncanakan dibangun 12 tower yang berfungsi sebagai apartemen, perkantoran, hotel dan mall, yang dilengkapi dengan kawasan komersial dan fasilitas berlibur.
Proyek yang sedang dipasarkan: Mulai dari Type studio 22m2 – 50m2, harga mulai dari Rp407 Juta s/d Rp800 Juta-an
Opus Park
Sentul juga menarik minat investor asing untuk turut berinvestasi. PT Izumi Sentul Realty, perusahaan patungan antara PT Sentul City Tbk (BKSL), Sumitomo Corporation, serta Hankyu Hanshin Properties Corporation dari Jepang mengembangkan apartemen Opus Park di kawasan bisnis Sentul City, Bogor. Opus Park terdiri dari 3 tower yang merangkum kurang lebih 1.095 unit. Apartemen tersebut berada di dalam superblok seluas 7,8 hektar yang merangkum apartemen, AEON Mall, perkantoran dan hotel bintang lima.
Proyek yang sedang dipasarkan: Unit dengan luas mulai dari 40,48m2 – 158,86m2 Rp800 Juta s/d Rp3,2 Miliar
Citra Sentul Raya
Ciputra Residence, anak usaha dari Ciputra Group melansir perumahan Citra Sentul Raya. Untuk mengembangkan kota mandiri mandiri seluas 1000 hektar, Ciputra Residence berkolaborasi dengan PT. Tridaya Semesta dan PT. Sarana Golf Utama.
Citra Sentul Raya rencananya akan dikembangkan dalam tiga tahapan, dimulai dari Phase 1; bertajuk River Park dengan luas sekitar 100 hektar. Phase 2, Golf Horizon dengan luas 100 hektar serta Phase 3, Grande Hill dengan luas +- 800 hektar. Yang menarik, saat memasarkan (pre sale) hunian di River Park pada akhir Juli lalu, Citra Sentul Raya sukses membukukan penjualan sebesar Rp300 miliar hanya dalam 6 jam.
Proyek yang sedang dipasarkan: Cluster Danube (LB/LT) 33/72 Rp675 Juta
Baca juga : Ir. Ciputra : CITA-CITA SAYA ADALAH MEMBANGUN, ITU SEBABNYA MENJADI DEVELOPER
Vivo Sentul
PT Megapolitan Development Tbk juga mengembangkan kawasan superblok terpadu Vivo Sentul di Sentul, Bogor. Sales and Marketing Director Megapolitan Development, Desi Yuliana menjelaskan, saat ini Vivo Sentul adalah kawasan komersial yang terintegrasi dengan fasilitas hunian, pusat perbelanjaan, komersial, kuliner, serta hiburan terbesar dan terlengkap di Sentul, Bogor. Vivo Sentul merupakan salah satu bagian dari kawasan superblok terpadu Vivo Sentul dengan lahan seluas 17 hektar yang berada di lokasi strategis yaitu hanya lima menit dari pintu tol Sirkuit Sentul Jagorawi.
Pihaknya mempunyai perencanaan dalam pengembangan kawasan Vivo Sentul, seperti membangun pusat perbelanjaan Vivo Mall yang terhubung dengan area kuliner Vivo Walk yang memiliki konsep terbuka atau al fresco dining, Galleria Kiosk Mall, serta Vivo Residence. “Vivo Mall akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti Convention Hall, ruang musala di setiap lantai, serta area parkir untuk mobil dan motor yang luas,” ujarnya.
Proyek yang sedang dipasarkan: Vivo Residence (LB/LT) 130/105 Rp1,9 Miliar
Olympic Commercial and Business District
Selain hunian, Sentul juga memiliki lokasi warehouse (gudang) pintar di area seluas 6 ha yang mencakup 76 unit gudang besutan PT Bogorindo Cemerlang. Imelda Fransisca, Operational Director Olympic Development mengatakan proyek yang menelan investasi sebesar Rp100 miliar ini untuk memenuhi permintaan gudang di wilayah Bogor dan Sukabumi. Ukuran gudangnya 308–360 meter persegi seharga Rp.3 miliaran ke atas. “Lokasi proyek kami strategis, hanya 100 meter ke gerbang tol Sirkuit Sentul sehingga armada operasional lebih cepat,” imbuhnya.
Di Sentul perusahaan tersebut sejak 15 tahun lalu mengembangkan Olympic Commercial and Business District seluas 100 ha. Lokasinya di pinggir jalan tol Jagorawi tidak jauh dari Sirkuit Sentul. Sebelum mengembangkan warehouse, Olympic Development lebih dulu mengembangkan apartemen Olympic Residence (2 tower) dan Hotel Renotel Sentul di lokasi yang sama dengan menggandeng HK Realtindo.
Proyek yang sedang dipasarkan: Pine Garden 65/84 Rp1 Miliaran-an