Jakarta, Propertytimes.id – Sepanjang tahun 2024, emiten properti PT Puradelta Lestari Tbk, yang dikenal sebagai pengembang kawasan industri terpadu Kota Deltamas, berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp2,03 triliun atau meningkat 5,8% dibandingkan dengan pendapatan usaha tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp1,92 triliun. Laba bersih Perseroan juga mengalami pertumbuhan, mencapai Rp1,33 triliun, atau naik 10,2% dibandingkan laba bersih tahun 2023 yang sebesar Rp1,21 triliun.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan, Tondy Suwanto, menyatakan bahwa pertumbuhan dari sektor industri berkontribusi signifikan terhadap pencapaian tersebut. “Di tahun 2024, pendapatan dari segmen industri mencapai Rp1,8 triliun, atau sekitar 88,9% dari total pendapatan usaha Perseroan,” ungkap Tondy. Ia mengatakan bahwa sektor industri, khususnya data center, masih menjadi tulang punggung usaha Perseroan.
BACA JUGA: Kota Deltamas Catat Prapenjualan Rp1,87 Triliun di 2024
Selain pendapatan dari sektor industri, sektor hunian juga menyumbang Rp125,6 miliar atau 6,2% dari total pendapatan usaha, sedangkan sektor komersial berkontribusi sebesar Rp67,6 miliar atau 3,3%. Sektor rental dan hotel masing-masing memberikan kontribusi sebesar Rp16,5 miliar dan Rp16,2 miliar terhadap pendapatan usaha tahun 2024.
Perseroan juga mencatat laba usaha sebesar Rp1,14 triliun, meningkat 5,9% dibandingkan laba usaha tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,08 triliun. Marjin laba usaha di tahun 2024 tercatat sebesar 56,18%, sedikit lebih tinggi dibandingkan marjin laba usaha tahun sebelumnya yang sebesar 56,12%.
BACA JUGA: Kolaborasi dengan Pemda Bekasi dan Karawang, Kota Deltamas Bangun Jembatan dan Jalan Penghubung
Dari sisi fundamental, jumlah aset Perseroan per 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp8,25 triliun, meningkat Rp1,54 triliun atau sekitar 22,9% dibandingkan aset per 31 Desember 2023 yang sebesar Rp6,72 triliun. Posisi kas bersih Perseroan pada tanggal yang sama adalah sebesar Rp1,76 triliun, meningkat Rp732,8 miliar dibandingkan posisi kas per 31 Desember 2023 yang sebesar Rp1,03 triliun. Liabilitas Perseroan per 31 Desember 2024 tercatat sebesar Rp1,04 triliun.