Jakarta, Propertytimes.id – PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) menggelar acara Public Expose bertempat di Modern Golf & Country Club, Kota Modern, Tangerang, Jum’at (22/11/2019). Acara Public Expose Perseroan dihadiri oleh jajaran Direksi, Komisaris dan Manajemen PT Modernland Realty Tbk. Pada kesempatan tersebut turut dipaparkan hasil pencapaian kinerja keuangan Perseroan hingga 30 September 2019.
Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, Perseroan berhasil membukukan pendapatan usaha Rp1,56 triliun, mengalami penurunan sebesar Rp126,98 miliar atau 7,51% bila dibandingkan dengan posisi per 30 September 2018 yang sebesar Rp1,69 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya volume penjualan atas rumah tinggal dan ruko, akan tetapi diimbangi oleh penjualan atas lahan (kavling) Perseroan yang meningkat jika dibandingkan dengan penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara laba bersih yang berhasil dibukukan Perseroan per 30 September 2019, sebesar Rp248,06 miliar, jumlah ini mengalami peningkatan sebesar Rp174,74 miliar atau 238,31% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 yang hanya sebesar Rp73,32 miliar. Peningkatan atas laba bersih ini sebagian besar disebabkan karena peningkatan penjualan lahan (kavling) Perseroan.
Wakil Direktur Utama PT Modernland Realty Tbk., Freddy Chan menjelaskan, Perseroan tetap berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan akan perumahan dan penyediaan lahan industri dengan melakukan penjualan produk hunian di Jakarta Garden City, Jakarta Timur dan penjualan lahan (kavling) industri di proyek kawasan industri ModernCikande Industrial Estate yang terletak di Serang, Banten.
Freddy Chan mengatakan, pada kuartal III 2019, PT Modernland Realty Tbk. menjawab kepercayaan shareholders, konsumen dan masyarakat dengan kembali meluncurkan proyek Kota Baru Modernland Cilejit. Modernland Cilejit merupakan Kota Baru seluas 1000 hektar yang berlokasi di Cilejit, Tangerang.
Mengusung konsep TOD dan resort leaving, Modernland Cilejit nantinya akan dirancang sebagai kawasan premium yang dikelilingi dengan fasilitas terbaik seperti sarana pendidikan, Theme Park, Water Park dan Edu Park, sarana kesehatan, area komersial, transportasi hingga sarana ibadah. Nantinya Modernland Cilejit juga akan dilengkapi oleh kawasan hijau Central Park dan danau seluas 20 hektar.
Adapun pencapaian hingga kuartal III 2019, PT Modernland Realty Tbk. mencatatkan penjualan marketing sales sebesar Rp2,71 triliun, diperoleh dari segmen residensial sebesar Rp1,50 triliun, segmen industrial sebesar Rp1,13 triliun serta segmen hospitality sebesar Rp84,75 miliar.
Sampai dengan Public Expose ini dilaksanakan, pada tanggal 31 Oktober 2019 lalu PT Modernland Realty Tbk. telah membentuk Perusahaan Patungan (Joint Venture) dengan Perusahaan perumahan, arsitektur, teknik sipil dan konstruksi pabrik asal Korea Selatan yaitu Lotte Engineering & Construction (Lotte E&C). “Perusahaan patungan tersebut akan mengembangkan proyek mixed-use di kawasan township Jakarta Garden City di Jakarta Timur,” ungkap Freddy Chan.
Ditambahkan Freddy Chan, pasar properti di Indonesia selama 3 tahun terakhir mengalami pasang surut yang cukup signifikan. Hal tersebut dipicu karena lesunya perekonomian dunia, dinamika kondisi politik, hingga bergesernya gaya hidup masyarakat. “Tahun 2019 merupakan tahun politik dengan berlangsungnya Pemilihan Presiden dan Pemilu Legislatif, yang tentunya berdampak terhadap bisinis properti di tanah air. Faktor perang dagang Amerika Serikat – China juga ikut mempengaruhi kondisi makro sektor properti,” kata Freddy Chan.
Pasca gelaran Pemilu 2019 bisnis properti di Indonesia masih belum mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Namun saat ini pasar properti di Indonesia mulai bergerak menuju tren yang lebih baik. Sejak semester pertama 2019, Property Index mencatat indeks harga properti di DKI Jakarta naik 2% (q-o-q). Kenaikan ini di atas rata-rata kenaikan per kuartal sepanjang 2018, sebesar 0,2%.
“Hasil tersebut menunjukkan adanya sinyal pemulihan pasar properti di Indonesia. Hal ini juga seiring dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,17%. Membaiknya faktor ekonomi, diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan sektor properti pada paruh kedua tahun 2019 ini. Indikasi pemulihan terlihat dari persiapan munculnya berbagai proyek baru serta kucuran kredit perbankan yang mengalami peningkatan di pertengahan tahun 2019,” papar Freddy Chan.
Freddy Chan mengatakan, kinerja Perseroan sangat dipengaruhi oleh kenaikan tingkat bunga pinjaman perbankan terutama pada sektor konsumen. Kebijakan moneter uang ketat merupakan salah satu kebijakan yang mempengaruhi kegiatan Perseroan yang dapat berdampak pada menurunnya daya beli konsumen melalui tingkat suku bunga yang tinggi. Kenaikan tingkat bunga sektor konsumen tersebut pada akhirnya dapat berdampak pada kinerja keuangan Perseroan. “Untuk mengelola resiko ini, manajemen Perseroan bekerjasama dengan beberapa bank ternama untuk penetapan suku bunga KPR yang menarik,” kata Freddy Chan.
Freddy Chan menambahkan, kegiatan usaha Perseroan di bidang properti menghadapi kompetisi baik dari pengembang properti internasional maupun lokal, baik dalam hal lokasi, konsep, fasilitas dan infrastruktur pendukung, pelayanan maupun harga. Pengembangan properti komersial tersebut banyak dilakukan di kota-kota besar. Di Jakarta, pengembangan properti tidak hanya dilakukan di pusat kota saja, tapi sudah berkembang masif ke daerah-daerah pinggiran Jakarta seperti Bekasi, Bogor, Cibubur, Tangerang, Depok dan sebagainya.
Oleh karena bidang usaha real estat adalah bidang yang banyak dilakukan oleh pengembang lain, maka Perseroan menghadapi resiko persaingan pasar yang ketat yang dapat mengakibatkan menurunnya pendapatan Perseroan. “Untuk mengatasi resiko ini, Perseroan selalu berinovasi menciptakan produk – produk perumahan baru dengan harga yang bersaing agar konsumen senantiasa tertarik,” ujar Freddy Chan. ZHAF