Jakarta, Propertytimes.id – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2024 menunjukkan hasil yang positif, meskipun kondisi pasar keuangan global masih dipenuhi ketidakpastian. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,02% (yoy), mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4,95% (yoy). Dengan pencapaian ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan tahun 2024 mencapai 5,03% (yoy).
Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa pertumbuhan yang positif ini didorong oleh aktivitas ekonomi domestik yang tetap terjaga. Konsumsi rumah tangga meningkat sebesar 4,98% (yoy), didukung oleh tingginya mobilitas masyarakat selama periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.
Investasi juga menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan sebesar 5,03% (yoy), berkat realisasi penanaman modal yang meningkat. Sementara itu, konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 4,17% (yoy) seiring dengan penyelesaian belanja akhir tahun. Tak kalah penting, konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) mengalami pertumbuhan yang tinggi mencapai 6,06% (yoy), sejalan dengan meningkatnya aktivitas politik selama Pilkada 2024.
Dari sisi perdagangan, ekspor Indonesia mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 7,63% (yoy). Peningkatan ini didorong oleh permintaan positif dari mitra dagang utama, kenaikan harga beberapa komoditas utama ekspor, serta peningkatan ekspor jasa yang sejalan dengan meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara.
Dalam analisis lebih dalam, pertumbuhan ekonomi yang stabil ini juga tercermin dari kinerja sektor Lapangan Usaha (LU). Seluruh LU pada triwulan IV 2024 menunjukkan hasil yang positif, terutama LU Industri Pengolahan dan LU Perdagangan yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan. Sektor Akomodasi dan Makan Minum, serta Transportasi dan Pergudangan, mencatatkan pertumbuhan yang signifikan berkat tingginya mobilitas masyarakat pada momen HBKN Nataru.
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2024 menunjukkan tren yang baik di sebagian besar wilayah Indonesia. Wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua) mencatatkan pertumbuhan tertinggi, diikuti oleh Kalimantan, Jawa, dan Sumatera. Namun, wilayah Bali-Nusa Tenggara (Balinusra) menjadi satu-satunya wilayah yang pertumbuhannya tidak meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Ke depan, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2025 diperkirakan berada dalam kisaran 4,7% hingga 5,5% (yoy), dengan dukungan dari permintaan domestik yang diharapkan tetap kuat. Bank Indonesia akan memperkuat bauran kebijakan untuk lebih mendorong pertumbuhan ekonomi, bersinergi dengan kebijakan stimulus fiskal pemerintah.