Jakarta, Propertytimes.id – Pasar perkantoran di Jakarta diperkirakan akan mengalami pertumbuhan tarif sewa sekitar 2-3% per tahun hingga 2028 mendatang, meskipun pasokan ruang kantor baru masih terbatas. Data terbaru dari Colliers Indonesia mengungkapkan bahwa pengembang masih berhati-hati dalam meluncurkan proyek baru, sambil menunggu pemulihan permintaan yang lebih konsisten.
Berdasarkan Colliers Virtual Media Briefing Q3 2025 yang digelar awal Oktober lalu, Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia, menyatakan bahwa kondisi pasar saat ini masih didominasi oleh aktivitas relokasi dan ekspansi perusahaan.
“Pasar masih condong ke penyewa, namun gedung-gedung premium dengan tingkat hunian yang sudah baik mulai menunjukkan keberanian untuk menaikkan harga. Ketersediaan transportasi umum juga tetap menjadi faktor penarik utama,” ujar Ferry.
BACA JUGA: Sertifikasi Hijau Jadi Senjata Baru Persaingan Gedung Perkantoran
Sepanjang 2025, pasokan baru diperkirakan hanya sekitar 125 ribu meter persegi, dan seluruhnya berada di luar Kawasan Pusat Bisnis (CBD) Jakarta. Salah satu proyek yang masuk pada kuartal ketahun ini adalah Menara Jakarta. Secara total, pasokan kumulatif ruang kantor di Ibu kota kini mencapai 11,4 juta meter persegi.
Permintaan ruang kantor paling kuat datang dari perusahaan multinasional yang aktif mencari gedung berkelanjutan atau green building. Sektor-sektor seperti teknologi, pertambangan, energi, dan jasa keuangan menjadi yang paling aktif melakukan pencarian.
Saat ini, tingkat hunian di CBD menunjukkan tren perbaikan dan diproyeksikan mendekati 80% pada 2024, sementara di luar CBD bertahan di level 70-71%. Peningkatan fasilitas dan sertifikasi hijau diperkirakan akan semakin mempengaruhi tarif sewa ke depannya.
Di sisi pasar sekunder, transaksi jual beli masih terbatas dengan harga yang relatif stabil. Harga jual rata-rata di CBD berada di level Rp58,17 juta per meter persegi, sementara di luar CBD sekitar Rp42,12 juta per meter persegi. Pasar sekunder masih menarik minat karena menawarkan harga yang lebih kompetitif dibandingkan dengan penawaran langsung dari pengembang.
Ke depan, minat terhadap kepemilikan kantor strata, terutama di luar CBD, diprediksi meningkat seiring dengan harga yang lebih terjangkau. Namun, pertumbuhan harga jual diperkirakan belum akan signifikan dalam beberapa tahun mendatang. Colliers memprediksi, dengan pasokan yang tetap terkendali hingga 2028, pasar perkantoran Jakarta diperkirakan akan terus bergerak stabil, didorong oleh permintaan kualitas dan insentif yang menarik dari pengelola gedung.