Jakarta, Propertytimes.id – Teka teki siapa yang bakal memimpin Kementerian Perumahan akhirnya terjawab sudah. Hal ini setelah Presiden Prabowo Subianto mengumumkan anggota Kabinet Merah Putih pada Minggu (20/10/2024) malam dan dilanjutkan dengan pelantikan pada Senin pagi (21/10/2024).
Sesuai dengan isu yang telah berkembang sebelumnya, Prabowo – Gibran diketahui bakal membentuk sejumlah kementerian baru, termasuk Kementerian Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman. Kementerian ini sendiri hasil leburan dari kementerian sebelumnya di era Presiden Jokowi yaitu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Adalah Maruarar Sirait yang didapuk untuk mengemban tugas sebagai Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, sementara, Fahri Hamzah dipilih untuk mendampingi Maruar sebagai Wakil Menteri. Baik Maruar Sirait maupun Fahri Hamzah adalah politisi dengan latar belakang yang berbeda, dan keduanya tidak memiliki pengalaman langsung di sektor perumahan dan properti. Tak heran, keduanya juga lebih dikenal melalui karir politik dan kebijakan, daripada pengalaman teknis atau profesional di sektor konstruksi atau manajemen properti.
Maruarar Sirait lahir di Medan, 23 Desember 1969. Pria yang akrab disapa Ara ini merupakan putra dari eks anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Sabam Sirait. Politisi yang akrab disapa Ara ini sebelumnya dikenal sebagai kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Bersama PDI-P, Maruarar Sirait tiga kali terpilih menjadi wakil rakyat dan duduk di Senayan, yakni periode 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019. Namun, pada pertengahan Januari 2024, dia memutuskan hengkang dari PDI-P dan bergabung dengan Partai Gerindra.
Sebagai Menteri Perumahan Rakyat, ada beberapa pekerjaan rumah besar yang perlu diperhatikan Maruar untuk memastikan pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak bagi masyarakat, diantaranya; mempercepat program pembangunan rumah murah dan perumahan yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Hal ini termasuk mencari solusi inovatif dan keterlibatan sektor swasta.
Kedua, mengembangkan program revitalisasi untuk kawasan permukiman kumuh agar dapat menjadi lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi penghuni, menyusun kebijakan dan regulasi yang mendukung pengembangan perumahan, termasuk kemudahan perizinan dan insentif bagi pengembang yang membangun perumahan terjangkau, serta meningkatkan akses masyarakat terhadap pembiayaan perumahan yang lebih baik, termasuk subsidi dan program kredit pemilikan rumah.
Para pelaku usaha berharap, baik Maruar Sirait dan Fahri Hamzah dapat bekerja sama dengan para ahli, profesional, dan pemangku kepentingan lainnya yang memiliki pengalaman di bidang tersebut untuk memastikan bahwa kebijakan yang dihasilkan dapat mengatasi permasalahan yang ada dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebab, pengalaman operasional dan teknis sangat penting dalam merumuskan kebijakan yang efektif dan berkelanjutan di sektor perumahan.
Dikenal dekat dengan taipan
Pada penghujung tahun 2023 lalu, Ara sempat viral di sosial media. Hal ini setelah dirinya memposting foto di akun instagram miliknya @maruararsirait saat tengah berkumpul dengan sederet konglomerat, diantaranya Sugianto Kusuma alias Aguan yang dikenal sebagai pendiri sekaligus pemilik Agung Sedayu Group, Boy Thohir pemilik Adaro Energy, Prajogo Pangestu pemilik Barito Pacific serta Franky Oesman Widjaja, bos Sinar Mas Group. Para taipan ini diketahui merupakan investor yang berinvestasi di Ibukota Nusantara (IKN).
“Berdiskusi tentang IKN, bagaimana membuat Indonesia sentris, pemerataan dengan membangun IKN serta dampak positif kepada masyarakat di sekitar IKN dan membuat pusat ekonomi baru di kawasan Kalimantan yang punya dampak semakin baik kepada masyarakat luas,” tulis Ara di social medianya saat itu.