Jakarta, propertytimes.id – PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) menggelar acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020. Pada RUPST yang diselenggarakan di Club House Jakarta Garden City, Jakarta ini dilakukan dengan menerapkan Protokol Kesehatan dan keamanan Covid-19. Pemegang Saham memberikan persetujuan atas seluruh laporan dan rencana Perseroan yang tertuang dalam agenda RUPST. Hadir dalam RUPST jajaran Komisaris serta Direksi PT Modernland Realty Tbk.
RUPST menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Tahunan Perseroan, termasuk Laporan Pertanggungjawaban Direksi dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.
Berkaitan dengan hasil pencapaian 2020, Direktur Utama PT Modernland Realty Tbk., William Honoris mengatakan, PT Modernland Realty Tbk. bersyukur mampu melewati tahun 2020 yang penuh tantangan. Atas dukungan dan kepercayaan seluruh pemegang saham, manajemen telah mengambil langkah-langkah strategis mendayagunakan aset bernilai tinggi untuk mendorong pendapatan dan mengukuhkan struktur keuangan demi mencapai pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan, ujar William Honoris.
Lebih lanjut William Honoris mengatakan, dampak dari pandemi Covid-19 membuat bisnis properti domestik cenderung lesu dan stagnan. Perlambatan terjadi pada aspek indeks harga properti, pasokan properti, permintaan properti, serta kredit kontruksi dan perkembangan suku bunga bank umum. Sepanjang 2020, industri real estat masih mencatatkan angka pertumbuhan positif, namun industri ini terus mengalami kontraksi di setiap triwulannya.
Ditambahkan David Iman Santosa, Direktur PT Modernland Realty Tbk., sejalan dengan kondisi industri properti secara umum di tahun 2020, kinerja operasional dan keuangan Perseroan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2019. Di tahun 2020 Perseroan membukukan marketing sales sebesar Rp1,60 triliun, turun 62,65% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp4,28 triliun.
Hasil ini ditunjang oleh marketing sales segmen residensial yang tercatat sebesar Rp1,36 triliun, menurun 53,81% dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp2,94 triliun. ModernCikande Industrial Estate mencatat marketing sales sebesar Rp151,91 miliar, menurun 87,52% dibandingkan tahun 2019 yang sebesar Rp1,22 triliun.
Selain itu, Perseroan membukukan pendapatan hotel sebesar Rp36,69 miliar, menurun 50,42% dibandingkan tahun 2019 yang sebesar Rp74,00 miliar. Tak hanya itu, pendapatan dari operasional lapangan golf dan restoran club house menurun 3,63% pada tahun 2020 menjadi Rp44,89 miliar dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp46,59 miliar.
Prospek Usaha Perseroan di 2021
David Iman Santosa mengatakan, Perseroan meyakini perekonomian nasional dan industri properti akan mulai pulih pada tahun 2021 menyusul program vaksinasi yang mulai dijalankan pemerintah di awal tahun. Perseroan berharap vaksinasi tersebut dapat berdampak baik pada sentimen pasar, sehingga roda perekonomian dapat kembali berputar. Dengan demikian, daya beli masyarakat akan mulai pulih dan perbankan akan mulai berani membuka peluang lebar untuk pembiayaan, yang pada akhirnya dapat dimanfaatkan oleh para pelaku industri properti.
Selain itu, dengan dijalankannya Undang-Undang Cipta Kerja serta dilanjutkannya pembangunan infrastruktur yang sempat terhambat akibat pandemi Covid-19 dapat mendorong investor untuk kembali menjalankan ekspansi usaha sehingga penjualan kawasan industri dapat pulih kembali.
Atas dasar itulah, di tahun 2021, Perseroan akan melaksanakan promosi penjualan unit residensial untuk memanfaatkan momentum relaksasi pajak pertambahan nilai. Perseroan pun berencana menjual aset yang bersifat non-operasional untuk membantu peningkatan modal kerja.
“Peluncuran produk residensial baru dengan harga penjualan yang lebih terjangkau pun akan dilaksanakan sembari mencari mitra strategis untuk pengembangan kawasan residensial milik Perseroan lainnya. Perseroan juga akan terus mengembangkan kawasan industri ModernCikande Industrial Estate demi menarik minat para pelaku usaha, pungkas David Iman Santosa.