Jakarta, Propertytimes.id – Menjalankan penginapan kecil ternyata tak semudah yang dibayangkan. Sebuah penelitian terbaru dari SiteMinder, platform manajemen pemesanan hotel global, mengungkapkan kenyataan yang dihadapi banyak pelaku usaha. Menurut laporan mereka, hanya 16% penginapan kecil yang bisa benar-benar fokus mencari tamu baru, sementara sebagian besar justru sibuk dengan urusan operasional sehari-hari.
Yang menarik, ternyata, hampir setengah dari pengusaha penginapan kecil menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengurusi tugas-tugas harian seperti check-in tamu dan mengatur kebersihan kamar. Padahal, lebih dari separuh pemilik sebenarnya ingin lebih fokus menjaring tamu baru, namun sulit melepaskan diri dari rutinitas operasional.
Kendala utama yang dihadapi pun cukup beragam. Banyak pemilik yang merasa belum cukup paham dengan teknologi yang bisa membantu menarik lebih banyak tamu. Tak hanya itu, hampir sepertiga dari penginapan kecil masih mempertahankan harga kamar yang sama sepanjang tahun dan hanya menyesuaikan tarif setahun sekali atau bahkan tidak pernah sama sekali.
BACA JUGA: SiteMinder : Wisatawan Indonesia Paling Royal untuk Hotel Ramah Lingkungan
Melihat kondisi ini, SiteMinder menghadirkan solusi melalui generasi terbaru Little Hotelier. Platform ini dirancang khusus untuk membantu penginapan kecil mengadopsi teknologi yang selama ini lebih banyak digunakan hotel-hotel besar.
“Urusan operasional memang penting, tapi seharusnya tidak mengorbankan upaya mencari tamu baru,” jelas Leah Rankin, Chief Product Officer SiteMinder dalam keterangannya. Dengan tools yang tepat, sebut Leah, pengelola penginapan bisa bekerja lebih efisien dan punya lebih banyak waktu untuk fokus pada perkembangan bisnisnya.
Platform terbaru ini menawarkan dua fitur utama yang bisa langsung dimanfaatkan pengusaha. Fitur pertama membantu memantau harga pesaing dan kondisi pasar secara real-time, sementara fitur kedua memudahkan penginapan menjangkau lebih banyak calon tamu melalui berbagai saluran pemesanan online.
Kehadiran teknologi semacam ini sangat dibutuhkan di Indonesia, mengingat 85% sektor akomodasi kita terdiri dari penginapan non-hotel seperti homestay dan guesthouse. “Penginapan kecil sebenarnya punya peluang besar untuk bersaing, asal punya strategi harga dan pemasaran yang tepat,” kata Rio Ricaro, Country Manager SiteMinder Indonesia.