Jakarta, Propertytimes.id – Hasil Survei Perbankan Bank Indonesia mengindikasikan penyaluran kredit baru pada triwulan III 2024 tumbuh positif. Hal ini tecermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 80,6%.
Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan pertumbuhan kredit baru terindikasi bersumber dari kredit konsumsi yang didorong oleh penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Selanjutnya, pada triwulan IV 2024 penyaluran kredit baru diprakirakan melanjutkan peningkatan dengan SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 88,3%.
Survei Perbankan mengindikasikan penyaluran kredit baru pada triwulan III 2024 tumbuh positif, meski melambat dibandingkan pertumbuhan periode sebelumnya. Nilai SBT penyaluran kredit baru pada triwulan III 2024 tercatat sebesar 80,6% atau lebih rendah dibandingkan SBT 89,1%, pada triwulan sebelumnya. Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan pertumbuhan kredit baru terindikasi bersumber dari kredit konsumsi (SBT 84,3%). Sementara itu, kredit investasi (SBT 77,1%)dan kredit modal kerja (SBT 72,5%) terindikasi lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Meningkatnya kredit konsumsi didorong oleh penyaluran kredit KPR (SBT 75,9%)
Menurut BI, standar penyaluran kredit pada triwulan IV 2024 diprakirakan sedikit lebih ketat dibandingkan
periode sebelumnya. Hal ini terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) positif sebesar 2,2%. Sebagian besar aspek kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih ketat, terutama persyaratan administrasi. Sementara itu, suku bunga kredit, biaya persetujuan kredit, dan jangka waktu kredit diprakirakan lebih longgar.
“Hasil survei menunjukkan responden memprakirakan pertumbuhan kredit sampai dengan akhir
tahun 2024 tetap optimis, dengan prakiraan outstanding kredit yang terus tumbuh. Optimisme
tersebut antara lain didorong oleh prospek kondisi moneter dan ekonomi serta relatif terjaganya
risiko dalam penyaluran kredit,” tulis BI.