Denpasar, Propertytimes.id – Pembangunan hotel di Bali sampai saat ini terus berlanjut meski pemerintah telah berencana untuk melakukan penerapan moratorium pembangunan. Diketahui, regulasi baru ini dimaksudkan untuk menanggulangi dampak pariwisata yang berlebihan dengan cara menghentikan atau membatasi kegiatan pembangunan tertentu di pulau Bali.
Berdasarkan database Colliers hingga kuartal III- 2024 total pasokan kamar hotel di Bali mencapai 58.139 kamar, yang terdiri dari 13.861 kamar hotel bintang 3, 24.746 kamar hotel bintang 4 dan 19.532 kamar hotel bintang 5. Pasokan diproyeksikan akan terus bertambah sekitar 1.178 kamar hotel baru sampai dengan tahun 2027 mendatang.
Menurut Colliers, pengembangan hotel di Bali terus didominasi oleh properti bintang 5. Merek-merek terkenal seperti Kempinski dan Anantara siap untuk memperluas portofolio mereka di wilayah ini. Pada kuartal III-2024, Marriott International masih memimpin pasar dengan 29 properti, diikuti oleh Accor yang mengoperasikan 21 properti. Menariknya, total pasokan kamar hotel pada Q3 2024 sedikit menurun, terutama karena renovasi yang sedang berlangsung di Hotel Mulia Bali dan rebranding Mercure Harvestland.
Diketahui, hingga Agustus 2024, jumlah kedatangan wisatawan mancanegara di Bali mencapai 4.197.814 orang, menandai peningkatan 22,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023. Wisatawan domestik, per Juli 2024, tercatat sebanyak 5.916.379 orang, mewakili pertumbuhan 4,9% dari tahun sebelumnya.
Kinerja bertumbuh
Sepanjang kuartal III-2024, Bali menjadi tuan rumah bagi sejumlah sejumlah kegiatan, seperti konferensi, pertemuan, konferensi nasional, dan acara olahraga. Selain itu, Bali tetap menjadi tujuan utama bagi wisatawan domestik selama liburan sekolah dan pengunjung internasional selama liburan musim panas.
Masuknya wisatawan ini tercermin dari meningkatnya jumlah kedatangan domestik dan internasional, yang pada gilirannya meningkatkan kinerja hotel, terutama dalam hal okupansi dan Average Daily Rates (ADR). Tingkat ADR pada Agustus 2024 mencapai level tertinggi yaitu tercatat sebesar USD182,57.
Berdasarkan tren pada tahun-tahun sebelumnya, kinerja kuartal IV-2024 diperkirakan akan menurun, terutama karena berakhirnya musim liburan baik untuk wisatawan domestik dan internasional. Peningkatan pada periode ini biasanya baru kembali terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru. Sedangkan untuk kegiatan MICE, diproyeksikan akan terus berlanjut setidaknya hingga minggu kedua Desember.





