Singapura, Propertytimes.id – Singapura menempati peringkat ke-17 dalam daftar pasar perumahan paling terjangkau di dunia versi Demographia International Housing Affordability Report yang dirilis Mei 2025. Laporan tahunan yang diterbitkan oleh Centre for Demographics and Policy dari Chapman University, Amerika Serikat, ini menilai keterjangkauan hunian di 95 kota besar dari delapan negara, meliputi; Australia, Kanada, Tiongkok, Irlandia, Selandia Baru, Singapura, Inggris, dan Amerika Serikat.
Tingkat keterjangkauan hunian diukur menggunakan indikator median multiple, yakni rasio harga rumah median terhadap pendapatan rumah tangga tahunan median. Untuk Singapura, nilai median multiple tercatat di angka 4,2.
Angka ini secara teknis diklasifikasikan sebagai “seriously unaffordable” atau sangat tidak terjangkau. Namun, dalam konteks global, posisi ke-17 justru menunjukkan bahwa Singapura masih relatif lebih terjangkau dibanding banyak kota besar lainnya, termasuk Hong Kong, Sydney, dan Vancouver, yang memiliki rasio di atas 11.
Salah satu kunci yang membuat perumahan di Singapura tetap lebih terjangkau secara sistemik adalah kebijakan perumahan publik yang sangat matang. Hampir 90 persen warga Singapura memiliki tempat tinggal milik sendiri, dan sekitar 78 persen di antaranya tinggal di flat HDB.
Flat HDB, atau Housing and Development Board flats, adalah jenis hunian apartemen publik yang dibangun dan dijual oleh pemerintah Singapura dengan harga terjangkau, terutama bagi warga negara dan penduduk tetap. Sejak dekade 1960-an, program ini telah menjadi tulang punggung solusi perumahan nasional karena menawarkan rumah bersubsidi dengan skema kepemilikan jangka panjang.
BACA JUGA: Singapura Peringkat Kedua di Dunia dalam Hal Investasi Lahan Lintas Batas
Dilansir dari laman portal theonlinecitizen.com, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah melalui Kementerian Pembangunan Nasional dan HDB juga terus memperkuat akses masyarakat terhadap hunian, termasuk dengan peningkatan subsidi untuk pembeli rumah pertama dan penyesuaian batas pinjaman agar lebih sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini. Namun di sisi lain, pasar flat HDB juga menunjukkan gejala segmentasi.
Berdasarkan data sementara yang dirilis HDB pada 1 Juli 2025, harga flat HDB bekas mengalami kenaikan sebesar 0,9 persen secara kuartalan pada kuartal II 2025. Ini adalah kenaikan terkecil dalam lima tahun terakhir dan menandai perlambatan selama tiga kuartal berturut-turut. Hingga 29 Juni 2025, tercatat 6.981 transaksi penjualan flat HDB bekas yang terjadi.
Yang menarik, meskipun laju kenaikan harga mulai melambat, namun jumlah flat yang terjual dengan harga di atas satu juta dolar Singapura justru melonjak. Menurut data dari agen properti PropNex, sebanyak 415 unit flat HDB bekas terjual dengan harga minimal S$1 juta pada kuartal kedua tahun ini. Angka ini meningkat 19 persen dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencatat 348 unit, sekaligus menjadi rekor tertinggi dalam sejarah pasar HDB. Transaksi flat jutaan dolar tersebut kini menyumbang sekitar enam persen dari total penjualan.
Adapun, berdasarkan tipe luasannya, kategori flat yang tergolong mengalami lonjakan paling tinggi yaitu tipe empat kamar, lima kamar, tipe eksekutif, hingga unit multi-generasi. Fenomena ini mencerminkan tumbuhnya permintaan pada segmen atas, terutama untuk unit dengan lokasi strategis, pemandangan kota, atau yang telah direnovasi total.
Diperkirakan hingga akhir tahun, total transaksi flat HDB dengan harga di atas satu juta dolar bisa melebihi 1.300 unit, melampaui rekor tahun lalu yang berada di angka 1.035 unit. Sepanjang semester pertama 2025 saja, telah terjual sekitar 763 unit flat jenis ini, atau lebih dari 100 unit per bulan.
Hingga kini, rekor harga tertinggi untuk sebuah flat HDB masih dipegang oleh unit di SkyOasis @ Dawson, yang terjual seharga S$1,73 juta pada Juni 2024 atau setara dengan sekitar Rp20,4 miliar. Ini menunjukkan bahwa meskipun Singapura secara keseluruhan dianggap relatif terjangkau secara global, dinamika pasar domestik tetap menyisakan ruang yang sangat kompetitif di segmen premium.